BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, berada dalam tren positif pada 2019 sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Andres Antonsen merebut gelar pada European Games, Indonesia Masters, dan menjadi runner-up pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss.
Dalam perjalanan menuju final Indonesia Masters 2019, Anders Antonsen, mengalahkan Jonatan Christie pada semifinal dan menundukkan Kento Momota (Jepang) pada babak final.
Hal ini menjadi momentum bagi Antonsen untuk membuktikan diri bahwa dia bisa bersaing dengan pemain elite dunia.
"Saya memiliki banyak kenangan indah dari 2019. Saya memiliki kemajuan besar tahun itu. Tiba-tiba saya berada di peringkat teratas," kata Antonsen dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
Baca Juga: Marc Marquez Mengaku Bahu Kanannya Iritasi Saat Jeda Musim Panas
"Yang menarik adalah memenangkan Indonesia Masters yang menjadi gelar turnamen besar pertama saya dan medali perak pada Kejuaraan Dunia. Semuanya berjalan baik. Latihan saya sangat bagus, saya konsisten," tutur Antonsen.
"Saya tidak mengalami cedera berat atau semacamnya. Secara keseluruhan, itu adalah tahun yang sangat bagus," ujar pebulu tangkis berusia 24 tahun itu.
Namun, bencana dialami Antonsen pada semifinal All England Open 2020 melawan Chou Tien Chen (Taiwan).
Saat itu, Antonsen pergelangan kaki Antonsen terkilir dan terpaksa mundur dengan Olimpiade Tokyo 2020 tempat bulan lagi.
"Saya tidak tahu apakah saya akan berada dalam kondisi yang sangat baik jika Olimpiade berjalan sesuai rencana semula. Saya merasa senang Olimpiade ditunda daripada dibatalkan," aku Antonsen.
Setelah meraih gelar Denmark Open 2020, lebih banyak hal positif bagi Antonsen. BWF World Tour Finals 2020 menandai karier Antonsen saat ia mengejutkan rekan senegaranya dan merupakan favorit juara, Viktor Axelsen, pada babak final yang ketat.
Baca Juga: Valentino Rossi Menyedihkan, Tak Cuma Lambat, tetapi Juga Sering Jatuh
Kepercayaan dirinya terus tumbuh menjelang debutnya pada Olimpiade di Tokyo 2020, 23 Juli-8 Agustus 2021.
"Saya sangat penasaran ingin merasakan Olimpiade. Saya berharap untuk memulai dan mengalaminya sendiri. Saya sangat bersemangat dan saya tidak sabar untuk melihat semua pemain kembali beraksi," tutur Antonsen.
Antonsen yang menduduki peringkat ketiga dunia ini tidak ingin merasa tertekan.
"Saya bisa menantang semua orang/ Saya tidak merasakan tekanan tambahan karena peringkat saya. Saya mendapatkan kepercayaan dari itu," kata Antonsen.
"Saya ingin mendapatkan medali dan saya pasti ingin emas. Saya pasti tidak pergi ke Tokyo hanya untuk bersenang-senang dan sekadar merasakan Olimpiade. Saya ingin melakukannya dengan baik, tetapi saya tidak yakin bagaimana hidup saya akan berubah."
"Ada begitu banyak pertanyaan dan saya hanya penasaran untuk mendapatkan jawaban untuk semuanya," ujar Antonsen.
Baca Juga: Legenda MotoGP Akui Marc Marquez Tampil Bagus sejak Membalap Lagi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar