“Ada banyak elemen, tetapi hal paling utama menurut saya adalah tidak ada ego yang bermain di sini. Semua pemain sangat rendah hati.”
“Betul, ada pemain-pemain yang luar biasa. Namun, Gareth Southgate menanamkan kebersamaan yang berbeda ketimbang yang saya lihat sebelumnya.”
Mantan pemain Manchester United itu menuturkan bahwa rivalitas para pemain di level klub dan individu pada masa lalu turut menghambat Inggris bisa berbicara banyak di turnamen Eropa dan dunia.
Baca Juga: Daftar Pencetak Gol Tendangan Bebas di Piala Eropa - Maaf Ronaldo, Minggir Dulu Jauh-jauh
Ia pun memuji Gareth Southgate yang menurutnya bisa meredam perselisihan para pemain dan membangun relasi yang baik dengan media Inggris yang terkenal kejam.
“Menurut saya semua pemain ingin menjadi bagian tim. Tidak ada yang ngambek saat tidak dimainkan. Saya pun jadi ingin merasakan bermain di bawah tim era Southgate.”
“Southgate juga membangun hubungan baik dengan media, sehingga pemberitaan mereka lebih bertanggung jawab dan para pemain tidak terlalu takut saat diwawancarai.”
Baca Juga: Final EURO 2020 - Pandit Inggris: Harry Kane Ancaman Nyata Timnas Italia
“Para pemain Inggris saat ini tidak terlalu defensif menghadapi wartawan seperti yang mungkin saya lakukan di masa lalu,” ujar Ferdinand.
Inggris mencatat rekor impresif selama EURO 2020. Selain tidak terkalahkan, Harry Kane dkk juga tidak kebobolan pada lima pertandingan.
Satu-satunya pemain yang sukses membobol gawang Jordan Pickford adalah Mikkel Damsgaard, pemain Denmark, yang mencetak gol pada laga semifinal.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | 90 Min |
Komentar