Bedanya, kali ini Southgate sudah bukan berstatus pemain, tetapi sebagai juru taktik.
More than a team. We're family. ❤️
We'll stick together no matter what. pic.twitter.com/1p4CJNHWXY
— England (@England) July 11, 2021
Lokasi adu penalti Inggris melawan Italia pun sama dengan saat mereka takluk dari Jerman, yaitu di Stadion Wembley.
Dari pinggir lapangan, Southgate melihat kapten tim, Harry Kane, dan salah satu bek andalannya, Harry Maguire, sukses melaksanakan tugas.
Namun, Southgate juga harus pasrah melihat dua eksekutor lain, Marcus Rashford dan Jadon Sancho, sama-sama gagal menjebol gawang Donnarumma.
Di sisi lain, pelatih berusia 50 tahun itu juga menyaksikan Jordan Pickford menggagalkan penalti Andrea Belotti dan si penentu kelolosan Italia ke final, Jorginho.
Bukayo Saka yang menjadi penendang kelima Inggris maju. Apes bagi pemain berusia 19 tahun itu.
Tendangannya diblok oleh Donnarumma, sekaligus memastikan Italia-lah yang memboyong trofi EURO 2020.
Puasa gelar Inggris setelah 55 tahun masih akan berlanjut. Mimpi buruk Southgate belum selesai, justru bertambah.
Bagi beberapa pihak, dosanya belum terhapus, malah mungkin akan bertambah.
Keputusannya sudah memercayakan pemain yang masih hijau seperti Bukayo Saka maju sebagai algojo penalti pada babak final EURO 2020 menjadi pertanyaan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar