Gol ke gawang Italia yang dicetak Shaw merupakan lesakan perdananya pada ajang EURO 2020.
Dalam perjalanan menuju final, bek berusia 26 tahun itu pun tampil luar biasa dengan mencetak tiga assist untuk Inggris.
Dia membuktikan diri sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya setelah mengalami beberapa tahun yang sulit karena cedera mengerikan pada tahun 2015.
Shawa juga kerap mendapatkan kritikan, bahkan dari pelatihnya sendiri saat itu, Jose Mourinho.
Baca Juga: EURO 2020 -Nonton di Rumah sejak 28 Juni, Cristiano Ronaldo Jadi Top Scorer
Shaw bermain di bawah asuhan Jose Mourinho ketika sang juru taktik menangani Manchester United pada periode 1 Juli 2016 hingga 18 Desember 2018.
Namun, hubungan keduanya tak berlangsung harmonis dengan Mourinho masih sering melontarkan kritikan pada Shaw meski keduanya tak lagi bekerja sama.
Pada awal gelaran EURO 2020, Mourinho juga nyinyir atas penampilan Shaw bersama Inggris.
Akan tetapi, sikap berbeda ditampilkan juru taktik asal Portugal itu usai melihat penampilan Shaw di final.
Selain mendaratkan pujian pada Shaw, Mou juga mengakui bahwa dirinya merasa telah bersikap terlalu keras pada mantan beknya itu.
"Orang mengira saya tidak menyukai Luke Shaw, saya harus mengatakan, turnamen yang luar biasa. Final yang fantastis," kata Mourinho, dikutip BolaSport.com dari TalkSPORT.
"Tidak ada kesalahan defensif. Sangat solid. Selain itu, dia meningkat dan berkembang."
"Dia mencetak gol yang tidak berarti banyak tetapi untuknya, untuk karirnya, untuk cara dia tumbuh, sangat bagus. Luke Shaw yang sangat bagus," ujarnya menambahkan.
Mourinho pun melihat ke masa di mana dirinya masih menangani Shaw.
Dia mengakui bahwa dirinya merasa telah bersikap terlalu keras pada Shaw saat melatihnya di Manchester United.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | talkSPORT |
Komentar