BOLASPORT.COM - Rencana untuk menunda lanjutan Liga Vietnam atau V-League 2021 hingga Februari 2022 menuai sejumlah kontroversi dan tantangan.
Vietnam Professional Football (VPF) selaku operator kompetisi belum lama ini berencana menunda V-League hingga tahun depan.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Presiden VPF, Tran Anh Tu.
Penyebab penundaan tersebut tak lain karena situasi COVID-19 di Vietnam yang belum menujukkan tanda-tanda membaik.
Baca Juga: Terkait Himbauan Pulang Pemerintah Jepang, Taisei Marukawa Terlihat Enjoy di Surabaya
Selain itu, penundaan itu berfungsi untuk memudahkan persiapan timnas Vietnam yang akan berlaga di putaran final Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Rencananya, V-League 2021 akan menyelesaikan laga ke-13 putaran pertama pada 12 Februari 2022.
Kemudian, putaran kedua akan berlangsung mulai 16 Februari 2022 hingga 12 Maret 2022, untuk tim yang bersaing memperebutkan juara dan degradasi.
Rencana pemindahan V-League ke Februari 2022 telah disetujui oleh enam dari tujuh anggota Dewan Direksi VPF pada 17 Juli kemarin.
Akan tetapi, semua keputusan tergantung pada rapat yang akan digelar Komite Eksekutif Federasi sepak bola Vietnam minggu depan.
Baca Juga: Sudah Mulai Berlatih, Koko Ari Araya Belum Dibolehkan Bergabung
"Berdasarkan perkembangan epidemi Covid-19 yang rumit, Dewan Direksi mengajukan kepada Dewan Direksi VPF sebuah rencana untuk memindahkan V-League ke Februari 2022," kata Presiden VPF, Tran Anh Tu dikutip dari VnExpress.
"Atas dasar itu, kami akan mengajukannya ke Federasi Sepak Bola Vietnam. Perpindahan atau tidak itu dalam wewewang VFF. Fungsi VPF hanya sebagai penyelenggara dan penyelenggara turnamen."
"Saat ini, tidak ada yang pasti. Ketika ada keputusan dari VFF, kami akan memberi tahu klub," imbuhnya
Meski belum ada keputusan resmi yang dibuat, banyak klub yang bereaksi keras.
Mayoritas klub merasa sangat dirugikan apabila kompetisi nantinya harus mundur tahun depan.
Sebab, semuanya berkaitan dengan kontrak pemain, pelatih, dan bahkan sponsor.
"Jika kami memindahkan kompetisi ke tahun depan, kami tidak tahu apakah kami akan mengembalikan para pemain ke klub atau terus meningkatkan pasukan tanpa bermain," keluh seorang pemimpin klub.
"Apalagi kontrak dengan pemain asing biasanya habis setiap tahun, jika diperpanjang hingga tahun depan, kami harus bernegosiasi dengan mereka."
"Singkatnya, setiap tim harus membayar gaji dan menaikkan pasukan tetapi tidak bisa bermain. Kerusakan besar," imbuhnya.
Liga Vietnam musim ini ditangguhkan sejak 7 Mei lalu setelah adanya pemain yang terinfeksi COVID-19 varian baru.
Operator liga sedianya mengagendakan kompetisi bisa dilanjutkan pada 31 Juli mendatang.
Akan tetapi, belum bisa dipastikan mengingat kasus COVID-19 yang terus melonjak di berbagai daerah.
Selama dua bulan terakhir, semua tim telah bertahan untuk tetap berlatih di klub sembari menunggu hari kompetisi dimulai kembali.
Banyak tim setuju dengan rencana untuk menyelenggarakan kompetisi dengan sistem isolasi terpusat.
Hanya saja usul ini belum diprakarsai oleh pihak penyelenggara.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | vnexpress.net |
Komentar