Jika tidak mengalami cedera, Kavanagh bahkan kepedean McGregor bisa meraih kemenangan atas Poirier di ronde berikutnya.
Analisis ini lalu mendapatkan tanggapan dari pelatih Poirier, Mike Brown, yang mengaku heran dengan analisis Kavanagh.
Menurut Brown, bagaimana bisa seorang pelatih tidak bersikap jujur tentang pertandingan anak didiknya yang sudah mendapatkan penilaian dari juri.
"Ini bukan tentang opini seseorang, kami berbicara dua juri yang memberikan 10-8 di ronde tersebut," ujar Brown kepada MMAFighting, dikutip BolaSport.com.
Baca Juga: UFC Disarankan Tak Perlu Gelar Duel Keempat Poirier vs McGrgor
"Bagaimana mungkin orang menganggap itu telah berjalan dengan baik," sambung Brown heran.
Opini Kavanangh lalu diamini oleh McGregor setelah pertandingan di mana petarung asal Irlandia itu yakin kemenangan Poirier tidak sah.
Dia pun memulai perang mulut dengan mengancam Poirier beserta keluarganya saat petarung berjuluk The Diamon itu merayakan kemenangan.
Brown lalu melanjutkan dengan menanggapi seluruh perang mulut yang dimulai kembali oleh McGregor adalah hal yang biasa baginya.
Namun Brown tidak yakin McGregor masih memiliki rasa akan lapar kemenangan lagi di oktagon.
"Saya tidak yakin, tapi tampaknya dia lebih tajam dengan cara kasarnya seperti di masa lalu," ujar Brown.
"Mungkin dia berada di tempat yang sulit, tetapi tampaknya dia tidak berada di garis itu lagi di mana dia dulu memilikinya. Tapi tampaknya mereka telah pegi," tutur Brown.
Baca Juga: Conor McGregor Layak Dihormati meski Kalah dari Dustin Poirier
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar