Pengamat kesehatan Italia, Alessio D'Amato, pun langsung menyalahkan Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina.
D'Amato bahkanmenyebut lonjakan kasus COVID-19 kali ini sebagai 'Efek Gravina'.
"Kami membayar harga untuk apa yang disebut 'Efek Gravina', tetapi untungnya tanpa komplikasi di rumah sakit," kata D'Amato seperti dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
Baca Juga: Liga Italia Siap-siap Dikurangi Lagi Jadi 18 Klub, demi Kembali ke Zaman Keemasan
"Kami pasti akan melihat lebih banyak kasus sebagai akibat dari hilangnya fokus seputar perayaan Piala Eropa dan tren itu akan berlanjut selama beberapa hari lagi."
"Sebagian besar kasus positif baru adalah anak muda yang belum divaksinasi sehingga sekali lagi menunjukkan pentingnya vaksinasi," tutur D'Amato menambahkan.
Dalam kurun waktu 24 jam, yakni pada Senin (19/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021) waktu setempat, tercatat ada 681 kasus COVID-19 dengan satu kematian di Roma.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | football italia, Worldometers |
Komentar