Baca Juga: Valentino Rossi Tetap Memble meski Pindah Tim pada MotoGP 2022
Ketiga, lanjutnya, apabila kontak erat, laporkan segera ke Puskesmas pastikan diri dites, berani, dan bertanggung jawab. Ketahui dengan pasti kondisi tubuh agar tidak menjadi sumber penularan yang tak diduga orang lain. Apabila negatif bisa membantu tim lacak atau tim tracing memastikan aman dari penularan.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi mengingatkan, tidak ada wilayah yang tanpa risiko selama pandemi, hanya ada risiko tinggi dan risiko rendah.
“Tidak ada nol risiko, jadi apapun yang dilakukan terutama di luar rumah hanya meningkatkan atau menurunkan risiko penularan COVID-19 terhadap diri dan orang lain. Perlu diingat varian Delta menular jauh lebih cepat dari varian sebelumnya, jadi tidak ada kegiatan yang aman dari risiko,” ujar Jodi.
Oleh sebab itu, keterpaduan menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini sangat penting. Menurutnya, apabila salah satu pihak ketat dan yang lain kendur dalam menjalankan PPKM Darurat, upaya tersebut tidak akan membuahkan hasil.
Ia pun menyayangkan pelanggaran PPKM Darurat yang terjadi selama ini. Terlebih, pada perayaan Idul Adha 1442 Hijriah, Selasa (20/7/2021).
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Kevin Sanjaya Masuk Daftar Atlet Paling Menarik versi Time
“Masih ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak menghiraukan Surat Edaran Menteri Agama tentang Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Penyelenggaraan salat Iduladha dan Pelaksanaan kurban tahun 1442 H dan juga himbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta organisasi keagamaan lainnya,” papar Jodi.
Peningkatan tracing dan testing
Untuk menekan angka positivity rate, Jodi mengatakan pemerintah juga akan menggenjot peningkatan tes dan lacak atau testing dan tracing di berbagai wilayah.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar