"Event besar macam Olimpiade ini pressure memang tinggi," ucap Ebrahim Inanloy.
"Fika menghadapi pesaing yang kaya pengalaman dan ada yang juara dunia, selain teknis, ia butuh kekuatan mental."
"Di cabang menembak, faktor psikologis sangat besar dan 80 persen tergantung pada atlet," papar Inanloy.
Sementara itu, Sekjen PB Perbakin Fitrian Judiswandinata menilai banyak evaluasi dari penampilan Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba.
Di antaranya adalah masalah mental, konsentrasi, kejelian dan kecepatan dalam mengambil keputusan.
Fitrian menilai bakat Fika dapat diasah karena secara potensi dia merupakan petembak Indonesia pertama yang lolos Olimpiade melalui jalur kualifikasi.
"Fika itu punya potensi besar untuk bisa meraih prestasi di Olimpiade 2024 Paris," kata Firtian Judiswandinata.
"Makanya, kami harus menambah jam terbangnya ke depan untuk bisa lebih berprestai di Olimpiade 2024 Paris," jelasnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Pertemuan Terakhir Jadi Bekal Greysia/Apriyani Kalahkan Wakil Malaysia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar