Windy Cantika Aisah juga menjelaskan bagaimana persiapan dan tantangan sebelum berangkat ke Olimpiade.
"Persiapan mungkin dengan makan lebih disiplin. Selama sebulan (ketika di pelatnas) handphone dikumpul, kecuali Sabtu dan Minggu," kata Cantika.
"Soal tantangan, mungkin kemarin sempat sakit pinggang. Seminggu sebelum (perlombaan), kaki ketimpa, kena hamstring, (cedera) bahu, tangan pecah-pecah kapalan, sampai berdarah," tutur atlet asal Bandung, Jawa Barat, itu.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ketika Rasa Grogi Windy Berbuah Medali untuk Indonesia
Dirja Wihardja selaku pelatih angkat besi, menuturkan momentum keberhasilan Windy Cantika Aisah bisa menjadi pemacu bagi cabang olahraga lain untuk berprestasi.
"Yang jelas ini medali pertama untuk momentum kepada rekan-rekan yang tampil," ucap Dirja pada kesempatan yang sama.
"Mudah-mudahan besok angkat besi bisa memperpanjang tradisi raih medali, semoga besok bisa naik grade menjadi penyumbang medali emas," kata Dirja lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar