Winjaldum disarankan untuk memainkan peran lini tengah yang cukup defensif, tetapi dia memilih untuk maju dan menyerang.
Keputusannya itu mengubah permainan dan membantu The Reds meraih trofi Si Kuping Besar.
"Klopp berbicara kepada saya (selama babak pertama) tetapi saya sangat marah (karena tidak diturunkan) sehingga tidak mendengarkannya," kata Wijnaldum, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
"Satu-satunya saat saya mendengarkannya adalah ketika latihan pagi dan dia berkata: 'Gini, kamu harus siap karena saya membutuhkanmu ketika masuk'."
Baca Juga: Ditendang Barcelona, Antoine Griezmann Cuma Ingin Balikan dengan Mantan
"Ketika saya masuk, Pep Lijnders (asisten pelatih Liverpool) mengatakan kepada saya bahwa ketika kami membangun serangan, saya harus membentuk formasi tiga bek untuk mengalirkan bola ke bek sayap yang posisinya lebih maju."
"Di kepala saya berpikir: 'Tidak, tidak, tidak. Saya tidak akan melakukan itu. Saya hanya mencoba bermain di depan, mencoba mencetak gol'."
"Saya sangat marah sehingga ingin melakukan apa yang saya inginkan. Pada akhirnya, keputusan itu membantu tim," ujarnya mengakhiri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar