Eng Hian justru menyoroti performa tidak normal yang ditunjukkan lawan-lawan Greysia/Apriyani di fase grup Olimpiade Tokyo 2020.
Fukushima/Hirota menjadi salah satunya.
Meski masih menunjukkan semangat juang, pasangan ganda putri nomor satu cukup terpengaruh dengan cedera yang dialami Hirota.
Hirota mengalami cedera ACL di lutut kanannya pada Juni lalu. Alih-alih mundur, pemain berusia 26 tahun tetap bermain meski harus memakai penyangga di lutut.
Baca Juga: Rekap Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - 3 Wakil Indonesia Jadi Juara Grup
"Hari ini lawan mereka underperform karena kita semua tahu kondisi pasangan Jepang seperti apa," kata Eng Hian.
"Pada dua laga sebelumnya juga saya melihat lawan Greyia/Apriyani bermain tidak normal seperti ada ketegangan," imbuhnya.
Eng Hian berharap agar Gresyia/Apriyani menjaga kondisi mereka untuk menghadapi sisa pertandingan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Untuk perempat final saya fokus ke penjagaan kondisi saja, menjaga kebugaran fisik dan teknik," kata Eng Hian menjelaskna.
"Juga menjaga supaya tetap rileks dan kontrol ekspektasi, perjalanan masih panjang," tutur mantan pemain ganda putra nasional itu lagi.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia Akui Tampil Lepas Hadapi Unggulan Kesatu
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar