Semangat juang ditunjukkan Praveen/Melati ketika berhasil menyamakan kedudukan dari ketertinggalan delapan poin pada gim pertama.
Meski begitu, Nova Widianto tak menutup mata bahwa Zheng/Huang memang tampil lebih bagus dibandingkan Praveen/Melati.
"Kita harus akui lawan hari ini main lebih bagus, kita kalah cepat terutama di permainan depan," tutur Nova Widianto.
Hasil minor ini membuat Praveen/Melati menambah catatan buruk mereka tatkala bertanding melawan Zheng/Huang.
Dari total 10 pertemuan di turnamen internasional, Praveen/Melati hanya mampu menang sebanyak dua kali saja atas Zheng/Huang.
Kekalahan ini juga memupus asa Indonesia untuk mempertahankan medali emas dari ganda campuran.
Pada Olimpiade Rio 2016 satu-satunya medali emas bagi Indonesia datang dari pasangan legendaris, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Tontowi Ahmad Beri Motivasi Kepada Kontingen Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar