Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Tokyo 2020 - 'Praveen/Melati Jangan Patah Semangat'

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 28 Juli 2021 | 16:10 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berpose menjelang berangkat ke Jepang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (8/7/2021).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berpose menjelang berangkat ke Jepang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (8/7/2021).

BOLASPORT.COM - Harapan publik Indonesia untuk kembali memiliki pasangan ganda campuran yang meraih medali Olimpiade kandas setelah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menelan kekalahan pada babak perempat final, Rabu (28/7/2021).

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal mengatasi permainan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, yang menjadi lawan mereka pada fase 8 besar Olimpiade Tokyo 2020.

Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Praveen/Melati kalah dua gim langsung 17-21, 15-21.

Hasil tersebut langsung mengeliminasi Praveen/Melati dari persaingan perebutan medali Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Praveen/Melati Gagal Lanjutkan Tradisi Medali Ganda Campuran

Padahal, sebelum bertolak ke Negeri Sakura, Praveen/Melati diharapkan bisa membawa pulang keping medali.

Kejadian ini mengingatkan pada nasib yang sempat dialami pasangan ganda campuran legendaris Tanah Air, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Empat tahun sebelum menggenggam medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi/Liliyana juga pernah gagal menyumbang medali pada Olimpiade London 2012.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Nova Widianto: Kekalahan Praveen/Melati Tanggung Jawab Saya

Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pulang ke Indonesia dengan tangan hampa setelah ditundukkan wakil Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 12-21, 12-21 pada perebutan medali perunggu.

Sebelumnya, pada laga semifinal, duet yang akrab disapa Owi/Butet itu takluk di tangan salah satu rival bebuyutan mereka, Xu Chen/Ma Jin (China), dengan skor 23-21, 18-21, 13-21.

Mengacu pada sejarah itulah, Liliyana meminta kepada Praveen/Melati untuk jangan patah semangat.

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berpose dengan medali emas Olimpiade Rio 2016 mereka.
PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berpose dengan medali emas Olimpiade Rio 2016 mereka.

"Saya dan Owi pernah gagal pada Olimpiade London 2012 dan akhirnya kami bisa bangkit pada Olimpiade Rio 2016. Jadi, untuk Ucok dan Meli (panggilan akrab Praveen dan Melati), jangan patah semangat," tutur Liliyana kepada BolaSport.com.

"Evaluasi, daya juang, komunikasi, dan kekompakan lebih dimaksimalkan lagi," kata dia.

Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020 - Lifter Rahmat Erwin Puncaki Grup B

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebetulnya punya peluang untuk memenangi pertandingan perempat final.

Pada gim kesatu, Praveen/Melati mampu menyamakan kedudukan menjadi 14-14 setelah memetik 8 poin beruntun.

Namun, satu poin yang kemudian dimenangi Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong langsung meruntuhkan momentum kebangkitan Praveen/Melati.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Lifter China Diperiksa, Winidy Cantika Bisa Raih Perak

Meski masih bisa memberi perlawanan dan meraih poin, hal tersebut belum cukup untuk menghentikan laju Zheng/Huang.

Saat gim kedua dimainkan, Zheng/Huang semakin percaya diri, sementara Praveen/Melati gagal menemukan jawaban terhadap permainan lawan.

"Ini Olimpiade. Pemain yang sudah berpengalaman dan beberapa kali ikut Olimpiade saja bisa tegang. Jadi, pengaruh mental pasti ada," kata Liliyana.

"Namun, yang lebih saya garis bawahi adalah Ucok dan Meli belum ada pada penampilan terbaik mereka," ucap dia lagi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Kerap Bikin Salah, Praveen/Melati Untungkan Lawan

Lebih lanjut, Liliyana Natsir meminta publik Indonesia untuk tetap memberi dukungan positif kepada Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.

Menurut dia, apapun hasil yang diraih Praveen/Melati sekarang merupakan yang terbaik dari mereka.

Liliyana berharap, pengalaman di Tokyo bisa memberi motivasi lebih jika kelak mereka lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat menjalani pertandingan melawan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) pada babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2020).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat menjalani pertandingan melawan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) pada babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2020).

"Apapun hasilnya, kita harus tetap beri support buat Praveen dan Meli," ucap dia.

"Terima kasih sudah berjuang untuk Indonesia. Semoga Olimpiade ini menjadi pembelajaran dan pengalaman yang sangat berarti buat Praveen dan Meli."

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Gregoria Mariska Temui Intanon pada Babak 16 Besar

"Sehingga, ke depannya harus lebih siap dari daya juang, kengototan, dan rasa tidak mau kalahnya," kata Liliyana.

"Kita juga harus sportif mengakui bahwa Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada Olimpiade ini lebih siap dibanding pasangan kita."

"Harapan selalu ada. Yang penting dari pemainnya sendiri, mau atau tidak? Harus lebih kerja keras, lebih maksimal, dan punya daya juang ekstra," tutur Liliyana lagi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Tontowi Ahmad Beri Motivasi Kepada Kontingen Indonesia

Liliyana Natsir tercatat sebagai salah satu atlet Indonesia tersukses pada ajang Olimpiade.

Memulai debut penampilan dalam usia 22 tahun pada Olimpiade Beijing 2008, Liliyana berhasil meraih dua keping medali dengan dua pasangan berbeda.

Pada Olimpiade Beijing 2008, Liliyana yang bertandem dengan seniornya, Nova Widianto, meraih medali perak.

Sementara itu, pada Olimpiade Rio 2016, Liliyana akhirnya sukses menggenggam medali emas bersama Tontowi Ahmad.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Komentar (1)
pantas kalah...pelatih melihat permainan mereka sepertinya bermain lebih greget..tetapi sesungguhnya praveen/melati bermain sangat amburadul. amat mudah membuat kesalahan karena ketrampilan bermain rendah.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X