Dalam wawancara dengan BWF Badminton, Cordon mengaku bahwa finansial yang terbatas menjadi alasan dia tidak dapat terlalu sering bertanding di benua lain.
Alhasil, kesempatan bertanding pada Olimpiade pun begitu dihargai oleh Cordon.
Kebetulan angan-angan bertanding di Olimpiade menjadi alasan dirinya menekuni bulu tangkis, alih-alih sepak bola yang menjadi olahraga terpopuler di negaranya.
Persiapan dilakukan Cordon di bawah arahan tim pelatih tim senior Guatemala, Jose Maria Solis dan Muamar Qadafi.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Fokus Rebut Medali Perunggu Usai Kalah dari Wakil Taiwan
Qadafi, yang berasal dari Indonesia, ikut mendampingi Cordon dalam pesta olahraga terakbar di dunia tersebut.
Kejutan dibuat Cordon pada babak penyisihan grup ketika menyingkirkan pemain peringkat 10 besar dunia, Ng Ka Long Angus (Hong Kong).
Cordon mengalahkan Ng dengan skor 22-20, 21-13 untuk merebut satu tempat ke babak knock-out Olimpiade Tokyo 2020.
Pada babak 16 besar Cordon kembali mencetak kemenangan. Kali ini dia menumbangkan Mark Caljouw (Belanda) dengan skor 21-17, 3-21, 21-19.
#BadmintonGuate| El entrenador Muamar Qadafi festejó asi el treiunfo de #KevinCordon ante el holandés y que clasificó al badmintonistas nacional a cuartos de final.
El cariño y el amor a su segunda patria queda demostrado en este gesto junto a #KevinCordon.#VamosConTokyo pic.twitter.com/0jQMNjnZrk
— Badminton Guatemala (@BadmintonGuate) July 29, 2021
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Usai Tumbangkan Marcus/Kevin, Ganda Putra Malaysia Tak Mau Sombong Dulu
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar