Namun bertanding tanpa tekanan sebagai kandidat juara memberi keuntungan bagi Greysia/Apriyani.
Dua kali mereka mengalahkan pasangan unggulan yaitu unggulan keempat, Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan), pada semifinal dan Chen/Jia pada final.
Di Indonesia sendiri, Greysia/Apriyani mengikuti jejak Taufik Hidayat yang memenangi medali emas Olimpiade Athena 2004 sebagai non-unggulan.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Potensi Indonesia Boyong 3 Medali Hari Ini
4. Indonesia Setara dengan China pada Olimpiade
Anggapan bahwa China adalah salah satu negara terbesar di bulu tangkis tidak muncul begitu saja.
Sebab, China menjadi satu-satunya negara yang pernah meraih medali emas Olimpiade dari kelima nomor bulu tangkis.
Senin tanggal 2 Agustus 2021, Indonesia bersanding dengan China sebagai pemilik rekor langka tersebut.
Medali emas dari Greysia/Apriyani membuat koleksi keping emas Olimpiade Indonesia di bulu tangkis sudah komplet.
Timnas bulu tangkis Indonesia sebelumnya sudah menyabet emas dari tunggal putra (1992, '04), tunggal putri ('92), ganda putra ('96, '00, '04), dan ganda campuran ('16).
Baca Juga: NOC Indonesia Ingin Lebih Banyak Atlet yang Lolos Olimpiade Berikutnya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar