"Kenapa pilihannya ke Persija Jakarta?," tanya Abi selaku host kepada Bambang Pamungkas.
Baca Juga: Ternyata Bambang Pamungkas Terjun ke Sepak Bola karena 'Kecelakaan'
"Itu juga kecelakaan," jawab Bambang.
"Dulu sebenarnya kita tahu Persija adalah tim yang (bagaikan) etalase pemain nasional. Sejak dahulu Persija diiisi oleh pemain-pemain nasional dan semua pesepak bola ingin main di Persija."
"Nah, ketika saya beralih ke profesional pada tahun 1998-1999 itu Persija memiliki empat striker yang keempat-empatnya pemain nasional. Waktu itu ada Widodo Cahyono Putro, Miro Baldo Bento, Rochy Putiray, dan Joko Susilo."
Baca Juga: Mengagumkan, Calon Bek Timnas Indonesia Bersinar di Klub Denmark
"Jadi, tidak pernah kepikiran kalau saya bakal main di Persija Jakarta karena melihat striker mereka semua pemain nasional. Walaupun saya juga pemain nasional tapi level masih junior."
"Tetapi waktu itu, tiba-tiba terjadi pergolakan di Persija, tiga dari empat pemain (pilar nasional) itu keluar."
"Sebenarnya saya ingin menandatangani dan telah bernegosiasi dengan salah satu klub juga di Jakarta. Tetapi, karena Persija Jakarta kehilangan banyak striker, akhirnya saya ditawarkan," tambah Bambang.
Baca Juga: Nasib Apes Persija, Ditolak Dalam Perburuan 2 Pemain Incarannya
Meskipun sudah hampir merapat ke tim lain, namun Bambang Pamungkas memilih untuk bergabung ke Persija Jakarta pada awak kariernya musim 1999/2000.
Dalam syarat proses transfernya ke Persija kala itu, Bambang pun mengajukan satu permintaan perihal kesempatan menit bermainnya di Macan Kemayoran.
Alhasil, Bepe menunjukkan kelasnya di musim perdananya bersama Persija Jakarta dengan menjadi raja gol Liga Indonesia 1999/2000 dengan koleksi 24 gol.
Baca Juga: Tinggalkan Sejenak Persija, Nilai Pasar Bek Timnas Indonesia Ini Naik
"Ketika ditawarin (Persija), saya tidak butuh waktu lama buat memutuskan ke Persija," ucap Bambang Pamungkas.
"Syarat dari saya ke Persija waktu itu cuma satu yakni saya harus main 50 persen dari total pertandingan selama musim itu. Orang waktu itu menganggap saya songong karena saya masih junior."
"Itu syarat yang saya minta dan dikasih sama Persija. Dan pada akhirnya saya malah jadi pemain utama di sana (Persija) dan di tahun pertama saya menjadi top scorer Liga Indonesia (1999/2000)," tutup Bepe.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | YouTube Persija Jakarta |
Komentar