"Kami sangat tersentuh dengan profesionalisme dan kecintaan Greysia Polii terhadap bulu tangkis," kata Jia Yifan dari situs Sina Sports dilansir KOMPAS.COM.
"Greysia masih bisa bersaing di level tertinggi meski sudah berusia lebih dari 30 tahun. Bisa dibayangkan bagaimana kerja keras Greysia hingga mencapai titik sekarang."
"Ketika kami pemain muda masuk dalam persaingan, Greysia Polii masih bisa menunjukkan permainan hebat melawan kami."
"Saya sangat kagum dengan Greysia. Dia selalu menghadapi pertandingan dengan tenang, tersenyum, dan terus memberi semangat untuk pasangannya (Apriyani)," ucapnya lagi.
It's a silver medal for Chen Qing Chen and Jia Yi Fan in the #Badminton women's doubles!
It's #CHN's first medal in this Olympic event since 2012.@bwfmedia pic.twitter.com/nSeh9CIrNc
— Olympics (@Olympics) August 2, 2021
Sama seperti Jia Yi Fan, Chen Qing Chen juga terinspirasi dengan semangat juang Greysia Polii sampai memetik medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami hari ini kalah dari Greysia dan Apriyani. Greysia Polii sempat berpikir untuk pensiun. Namun, dia berhasil bangkit dan kini meraih medali emas," ucap Chen Qingchen, dikutip dari situs Sina Sports.
"Jadi, kami akan bekerja sangat keras agar bisa mewujudkan mimpi itu (meraih medali emas Olimpiade)," tuturnya.
Baca Juga: Kontingen Indonesia Penuhi Target Peringkat pada Olimpiade Tokyo 2020
Greysia sejauh ini sudah melakoni tiga kali Olimpiade dengan melakukan debut pada Olimpiade London 2012 bersama pasangannya Meiliana Jauhari.
Sayangnya duet Greysia/Meiliana mengalami didiskualifikasi dengan dugaan melanggar sportivitas.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Xinhuanet.com, Sina Sports, KOMPAS.com |
Komentar