Pada 2013, Dani Pedrosa adalah rekan setim Marquez di Repsol Honda. Sementara Jorge Lorenzo adalah rivalnya yang tergabung di Yamaha Factory Racing.
"Itu Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo. Ketika saya datang di MotoGP pada 2013 dan 2014, mereka adalah dua yang tercepat dan mereka adalah rival tangguh," ucap Marquez, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Kemudian di 125, saya belajar banyak dari Nico Terol dan di Moto2 saya mempunyai duel hebat dengan Pol Espargaro, tetapi yang paling mempengaruhi saya adalah Pedrosa dan Lorenzo," katanya menambahkan.
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Para Pemain No 1 Tak Tergoyahkan Meski Merana di Olimpiade Tokyo 2020
Marquez dikenal sebagai pembalap agresif. Dia mampu beradaptasi dengan situasi apapun, semisal lintasan basah karena hujan.
Hujan seringkali menjadi petaka bagi sebagian pembalap lantaran ada yang takut memacu motornya terlalu kencang.
Tapi, bagi Marquez hujan adalah keuntungan. Kakak Alex Marquez itu tetap mampu melewati lintasan dengan santai, bahkan berani untuk agresif.
"Kekuatan yang saya miliki di motor adalah kemampuan adaptasi dengan situasi apapu, jika ada kejadian tak terduga, misal lintasan setengah basah, setengah kering, atau tiba-tiba hujan, saat itu saya bisa adaptasi dengan cukup cepat," ucap Marquez.
Baca Juga: Penyebab Marc Marquez Dipandang Sebagai Juara MotoGP yang Hebat
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com |
Komentar