"Adapun yang ingin kami jelaskan mengapa Stadion Dipta ini tidak menggunakan full atap karena berbagai alasan dan faktor," jelasnya.
"Selain karena waktu tahapan renovasi yang singkat, kami juga melihat usia bangunan ini berdiri, kami juga harus menghitung secara struktur bangunan apakah mampu menahan beban atap. Untuk itu, atap yang diinginkan semeton belum bisa diakomodir."
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Senang PSSI Gulirkan Liga 1 Pada 20 Agustus 2021
Walaupun mengalami keterbatasan, Ni Nengah Satriyani menyampaikan jika timnya akan mencoba membuat stadion yang terletak di Gianyar ini tetap gagah.
"Tapi kami mencoba untuk segala keterbatasan yang ada dengan fasilitas membuat stadion kebanggaan ini tetap menawan,” tambahnya.
Baca Juga: Susy Susanti Minta Marcus/Kevin Bangkit Usai Gagal Bersinar pada Olimpiade Tokyo 2020
Selain itu, masyarakat Bali diharapkan bisa merasa bangga karena Stadion Dipta akan menggunakan pencahayaan yang maksimal.
Mengingat fasilitas ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.
“Masyarakat Bali patut berbangga dengan fasilitas Stadion Dipta ini dengan kapasitas pencahayaan lampu hingga 2400 LUX ditopang oleh tiang penyangga hampir 50 meter dari dasar."
"Ini menjadi stadion pertama di Indonesia yang akan kami daftarkan sebagai rekor MURI," kata Joko Nugroho, Project Manager PT PP Persero Kegiatan Renovasi Venue Utama dan lapangan latihan Piala Dunia U-20 Provinsi Bali.
Baca Juga: Senang Liga 1 2021 Kembali, Jefri Kurniawan Fokus Persiapkan Fisik
Oleh karena itu, dia berharap agar rencana ini bisa berjalan sesuai rencana.
Dia juga menambahkan jika Stadion Kapten I Wayan Dipta akan memiliki videotrone pada sisi utara dan selatan.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Baliutd.com |
Komentar