"Ibu saya punya kakak seorang pegulat. Ibu menikah dengan ayah saya yang juga seorang pegulat. Ibu jadi hidup dikelilingi pegulat dan dia paham kehidupan olahragawan," tutur Nurmagomedov.
"Tetapi, ibu tidak suka melihat orang saling pukul satu sama lain. Ibu tidak suka melihat orang saling menyakiti. Sejak dulu saya selalu bilang kalau saya mencintai ibu lebih besar daripada ayah. Saya akan melakukan semua yang dikatakan ibu saya."
"Waktu kecil saya sering berkelahi di jalanan. Ayah selalu bilang: 'Jangan berkelahi soalnya saya punya kemampuan, saya punya pengetahuan menyakiti orang karena saya berlatih sehari-hari.'."
"Tetapi, ibu akan bertanya: 'Kamu menang atau kalah?' Ibu tidak suka melihat orang berkelahi. Tetapi kalau sudah bicara kehidupan jalanan, ibu ingin saya memperlihatkan hati. Ibu bilang jangan pulang kalau kamu kalah dalam pertarungan jalanan. Kamu harus lindungi diri sendiri," ucapnya melanjutkan.
Baca Juga: Usai Olimpiade Tokyo 2020, Ajang Prestisius Menanti Pebulu Tangkis Indonesia
Pemilik Eagle Fighting Championship ini sudah memutuskan untuk pensiun sebagai petarung MMA. Dia gantung sarung tangan MMA dengan rekor 29-0.
Keputusan pensiun tersebut diungkapkan Nurmagomedov usai menumbangkan Justin Gaethje pada UFC 254, Oktober 2020 lalu.
Nurmagomedov merasa keputusan pensiun sebagai petarung sangat berat. Sebab, kehidupan pensiunan ternyata berbeda ketimbang jadi atlet.
"Keputusan tersulit untuk berhenti melakukan ini. Sebelumnya, setiap hari saya punya tujuan dan target, saya berlatih untuk melawan orang ini, saya berlatih untuk sebuah jadwal pertarungan," beber Nurmagomedov.
"Sekarang berat tanpa kompetisi. Saya tetap berlatih setiap hari, tetapi hanya karena merasa harus melakukannya karena kalau tidak, rasanya ada yang hilang dalam keseharian ini."
"Keputusan yang sulit, tetapi kalau Anda sudah memutuskan selesai, ini memang sudah selesai," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Di Depan Mike Tyson, Khabib Nurmagomedov Akui Berat Jadi Pensiunan UFC
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Youtube.com |
Komentar