"Valentino sama sekali tidak mengatakan apa-apa kepada saya. Tetapi, saya berharap konferensi pers semacam ini tidak diselenggarakan dari pihak Yamaha," kata Marini dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Memaksanya akan salah. Dia tahu lingkungannya dengan hati. Jadi, dia tahu apa miliknya adalah harapan untuk masa depan. Mendengarkan kata-katanya, saya sedikit terkejut. Dia mewakili salah satu tokoh yang paling ikonik balap motor terbesar yang pernah ada," tutur Marini.
"Dan dia akan tetap sama di masa depan. Ini akan memiliki efek tertentu tidak melihat
dia di MotoGP lagi. Dia telah menentukan. Saya tidak menyangkal bahwa saya ingin balapan bersamanya untuk menambah romantisme untuk cerita balapan kami."
"Apa pun keputusannya, yang penting Vale senang. Mulai musim depan saya berharap dia terkadang bisa kembali ke paddock untuk menonton balapan dan mendukung saya. Itu akan luar biasa," ujar Marini.
Pembalap berusia 23 tahun itu sudah menantikan tahun depan ketika ia akan melakukan debut dengan pakaian balap ermerek VR46 yang baru dibuat.
"Selama liburan, berbagai pertemuan diadakan dengan Ducati, situasinya cair. Bagaimanapun, kecuali perubahan, saya akan memiliki Desmosedici versi 2022 yang saya inginkan," ujar pembalap yang kini bergabung dengan Reale Avintia Racing itu.
Baca Juga: Valentino Rossi Ingin Miliki Anak, tetapi 'Me Time' Dulu Usai Pensiun
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar