"Begitu besar perhatian mereka (kepada Ramang) (pada laga ulangan itu) Kachalin memerintahkan (Igor) Netto, playmaker tim (Uni Soviet), agar tampil dengan peran lebih defensif untuk menetralisir dampak pemain Indonesia bernomor 11 (Ramang). (Taktik) itu ada hasilnya. Uni Soviet menang 4-0."
Meski kalah telak, penampilan timnas Indonesia ternyata mengundang decak kagum, salah satunya dari Presiden FIFA periode 1961-1974, Sir Stanley Rous.
Dalam pernyataan yang dimuat di Tabloid Bola edisi 27 Juli 1984, Si Stanley Rous menilai sistem pertahanan Indonesia pada laga kontra Uni Soviet sebagai sistem yang luar biasa dan sulit ditembus lawan.
"Baru kali ini saya melihat permainan bertahan yang sempurna," kata Sir Stanley Rous.
Kekalahan 0-4 dari Uni Soviet menjadi catatan terakhir penampilan tim Merah Putih di ajang Olimpiade.
Sejak saat itu pula, lambang Garuda di dada belum pernah lagi mentas di lapangan hijau dalam ajang Olimpiade.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar