BOLASPORT.COM - Pembatalan pelaksanaan turnamen Korea Open 2021 di Yeosu City, Korea Selatan, pada 31 Agustus-5 September mendatang membuat Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) harus memakai cara lain dalam menentukan susunan skuad untuk Sudirman Cup 2021 dan Thomas-Uber Cup 2020.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) membatalkan pelaksanaan tiga turnamen di Asia, termasuk Korea Open 2021.
Padahal, berdasarkan jadwal, turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut merupakan turnamen pertama yang digelar pasca-Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: BWF Batalkan 3 Turnamen Asia, BAM Ketar-ketir dengan Nasib Turnamen di Malaysia
Selain itu, Korea Open 2021 juga menjadi turnamen sebelum penyelenggaraan dua ajang bergengsi secara beruntun yakni Sudirman Cup 2021 dan Thomas-Uber Cup 2020.
Dengan posisi ini, Korea Open 2021 pun dijadikan sebagai panggung terakhir PP PBSI dalam memilih pemain untuk membela Indonesia pada Sudirman Cup 2021 dan Thomas-Uber Cup 2020.
Namun, seiring dengan vonis batal yang dijatuhkan ke turnamen Korea Open 2021, PP PBSI pun harus memakai cara lain.
Baca Juga: Pelatih Beberkan Taktik Islam Makhachev Taklukkan Rafael dos Anjos
"Sebenarnya ada beberapa pemain yang tadinya kami mau nilai di turnamen ini (Korea Open 2021) untuk pertimbangan masuk tim di Sudirman atau Thomas-Uber," tutur Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, dikutip dari Bamdinton Indonesia.
"Kami memang sudah punya gambaran mereka semua. Jadi, nanti penilaiannya berdasarkan performa terakhir dan kondisi latihan saja," kata Rionny lagi.
Selain memikirkan cara untuk memilih skuad Sudirman Cup 2021 dan Thomas-Uber Cup 2020, Rionny juga menggodok program alternatif terkait regenerasi pemain.
Baca Juga: Cari Teman, Valentino Rossi Ajak Pengamat MotoGP Tenar untuk Pensiun
Minimnya turnamen level junior sejak tahun lalu diakui Rionny cukup menghambat program regenerasi atlet-atlet bulu tangkis Tanah Air.
"Memang situasi ini cukup sulit, tetapi saya sudah memikirkan bahwa kami tidak boleh mengharapkan turnamen junior saja," ucap pria asal Ternate itu.
"Mereka ini akan kami dorong untuk ikut di kelas senior, level international challenge, misalnya."
"Kalau menunggu turnamen junior, mau sampai kapan? Kasihan mereka dan regenerasi bisa terhambat," kata Rionny lagi.
Baca Juga: Persiapan Lawan Pengganti Errol Spence Jr, Manny Pacquiao: Saya Politikus!
Di luar pembatalan tiga turnamen di Asia, Kejuaraan Dunia Junior 2021 yang rencananya berlangsung di China juga ditunda pelaksanaannya.
Sebab, Negeri Tirai Bambu masih belum bisa menggelar turnamen apapun pada tahun 2021.
Sejauh ini, belum ada tuan rumah dan tanggal pengganti untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Junior 2021.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar