Saat balapan harus dihentikan setelah tiga lap karena insiden Dani Pedrosa (KTM) dan Lorenzo Savadori (Aprilia), Espargaro melaju di ketinggian yang sama dengan Marquez.
Saat balapan kembali dimulai setengah jam kemudian, suasananya belum tenang. Situasi serupa kembali terjadi di tikungan 1.
Kali ini Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) berada di dalam, Marquez di sebelahnya dan Espargaro di luar. Marquez hampir terjepit di antara motor dan kembali bersentuhan dengan Espargaro.
Espargaro harus pindah ke zona run-off aspal dan menyelesaikan lap pertama di posisi ke-17
Serangan Marquez yang dianggap terlalu agresif tidak hanya membuat Espargaro marah. Espargaro juga menuntut penalti dari race direction.
Pengamat MotoGP dan juga mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat menilai Marquez sudah melampaui batas dan bahkan bisa menjadi risiko bagi rekan-rekannya.
"Setelah cedera, Marquez melalui momen tersulit dalam karirnya dan bahkan lebih berbahaya," kata Pernat dilansir BolaSport.com dariTuttomotoriweb.
"Dorna harus turun tangan. Jika tidak memberikan penalti, balapan akan terus berlanjut seperti ini," ucap Pernat.
Menurut Pernat, Marquez jadi lebih berbahaya semenjak sembuh dari cedera karena dia terbiasa mendominasi balapan.
Baca Juga: Cal Crutchlow Sebut Maverick Vinales dan Marc Marquez Setara dalam 2 Hal
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar