Sebagai bagian dari kesepakatan, logo "Visit Rwanda" terpampang di jersey para pemain Arsenal.
Menurut laporan BBC yang dikutip BolaSport.com, kritikus mengatakan bahwa kesekapatan itu merupakan contoh pemimpin otoriter dari negara Afrika yang miskin mensubsidi klub sepak bola kaya.
Akan tetapi, pemerintah Rwanda mengatakan sponsorship itu terbayar dengan pendapatan dari pariwisata di negara Afrika Tengah tersebut.
Baca Juga: Jadi Raksasa Perekonomian Usai Perang Saudara, Rwanda Kini Sponsori Arsenal
Kagame sendiri memerintah Rwanda sejak berakhirnya genosida negara pada 1994.
Genosida berakhir ketika pemberontak Tutsi, yang dipimpin oleh Kagame, menguasai dan memicu eksodus lebih dari dua juta orang Hutu.
Pada 2017, Kagame terpilih kembali menjadi presiden untuk periode jabatan ketiga.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | twitter.com/PaulKagame, BBC |
Komentar