"Saya ingat waktu masih di TK (Taman Kanak-kanak) selalu main bola nyeker (tanpa alas kaki) sama teman-teman kompleks yang sebaya."
"Lalu suasana ketika setiap sore keluar kompleks dan main sama teman-teman sering sekali buat saya kangen kota ini (Solo)," ujarnya.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Punya Kans Naik Podium, Valentino Rossi Malah Panik
Selama di Belanda, beberapa klub pernah dibela oleh Yussa.
Musim terbaiknya yakni ketika menjadi bagian dari SC Feyenoord U-15 pada tahun 2014-2015 dengan catatan 18 gol.
Sementara itu, pada tahun ini Yussa memilih kembali ke Indonesia.
Keputusan tersebut diambil pria kelahiran tahun 2001 setelah mendapatkan tawaran bergabung dengan Persis Solo.
Baca Juga: Aaron Evans: Lockdown Begitu Menyeramkan Untuk Saya
Yussa menyebutkan bahwa sejatinya Persis bukanlah satu-satunya klub Indonesia yang berniat merekrutnya.
Bahkan tawaran juga pernah diajukan oleh 2 klub Liga 1.
Baca Juga: Gagal Maning Son, Francesco Bagnaia Masih Dikutuk Tak Bisa Menang pada MotoGP Austria 2021
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | persissolo.id |
Komentar