"Pak Presiden juga menceritakan momen-momen saat menonton kami, sempat deg-degan juga katanya dan beliau bilang sempat tidak berani nonton. Gregetan," kata Apriyani.
Greysia dan Apriyani masing-masing mendapat bonus dari pemerintah sebesar lima miliar rupiah setelah menyumbang medali emas dari Olimpiade Tokyo 2020.
Adapun Eng Hian selaku pelatih ganda putri mendapatkan bonus sebesar Rp 2,5 miliar.
Greysia/Apriyani mengucapkan syukur yang tak terhingga atas apresiasi yang diberikan semua pihak, terutama pemerintah.
Baca Juga: Klasemen Akhir Olimpiade Tokyo 2020 - AS Juara, Indonesia Ke-2 di Asia Tenggara
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas komitmennya untuk mengapresiasi kami para atlet yang berprestasi," ucap Greysia.
"Kami hanya bisa bersyukur dan ya memang sebagai atlet tugas kami harus menjadi juara di event-event internasional dan mengharumkan nama Indonesia.
"Apresiasi lalu akan datang dengan sendirinya tanpa kita minta. "
"Jadi, ini suatu semangat untuk atlet Indonesia yang lainnya mungkin di kemudian hari bisa mencetak prestasi-prestasi yang maksimal untuk Indonesia," tukasnya.
Baca Juga: Konsisten Sumbang Medali Olimpiade, Menpora Berusaha Populerkan Angkat Besi
Atlet-atlet kebanggaan Indonesia masih akan bertanding membawa nama negara pada bulan Agustus ini.
Sebanyak 23 atlet disabilitas Indonesia akan mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung pada 24 Agustus sampai 5 September mendatang.
Komite Paralimpiade Indonesia (NPC Indonesia) menargetkan perbaikan peringkat dan koleksi medali dibanding edisi sebelumnya.
Indonesia kini menargetkan 1 medali emas dan 1 medali perak dari para-bulu tangkis, serta 1 medali perunggu dari para-tenis meja, para-angkat besi, dan para-atletik.
Baca Juga: Tepat pada HUT RI, Kloter Pertama Paralimpiade Tokyo 2020 Diberangkatkan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.com |
Komentar