BOLASPORT.COM - Cucu Muhammad Ali, Nico Ali Walsh, menyamakan diri nasib kariernya seperti petinju yang tenar karena kontroversi, Logan Paul.
Nico Ali Walsh menjadi sorotan setelah memilih untuk menjadi petinju sekaligus mengikuti jejak kakeknya, Muhammad Ali.
Sebagai keturunan Muhammad Ali, Nico Ali Walsh juga mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Beruntung, petinju 21 tahun itu tidak menjelekan nama kakeknya setelah menjadi petinju profesional.
Baca Juga: Muhammad Ali Direndahkan Floyd Mayweather Jr, Sang Cucu Beri Balasan
Dalam berkarier sebagai petinju, Walsh juga turut mengikuti jejak Muhammad Ali dengan bergabung promotor Top Rank yang dipimpin Bob Arum.
Tampil di kelas menengah, Walsh sukses menghabisi Jordan Weeks dalam penampilan debut di Hard Rock Hotel & Casino, Oklahoma, Amerika Serikat, Sabtu (14/8/2021).
Walsh berhasil menang cepat ketika mengalahkan Jordan Weeks dengan memakai 1 menit 49 detik melalui KO ronde kesatu.
Keberhasilan tersebut juga turut membesarkan nama Walsh. Dia dianggap besar karena menjadi sorotan media serta cucu dari mendiang Muhammad Ali.
Baca Juga: Pol Espargaro Mulai Frustrasi Geber Motor Repsol Honda di MotoGP 2021
Oleh sebab itu, Walsh tidak membenci situasi dunia tinju saat ini ketika banyak bukan petinju tulen turut meramaikan olahraga adu jotos tersebut.
Salah satunya adalah Logan Paul. Dia memanfaatkan ketenaran dari Youtube untuk mendapat atensi ketika tampil di tinju.
Apalagi Logan Paul mendapat kesempatan melawan salah satu petinju besar, Floyd Mayweather Jr, pada Juni 2021 lalu.
Banyak pihak, terutama sesama petinju, mengkritik laga tersebut. Pasalnya, Maywaether dan Paul seolah bermain-main di dunia tinju untuk mencari uang.
Baca Juga: Hasil Undian Piala Thomas 2020 - Indonesia dan Taiwan Segrup, Adu Kuat Minions dan Juara Olimpiade
Akan tetapi, Walsh tidak mempermasalahkan situasi Mayweather dan Paul yang tidak menunjukkan sisi 'real fight' ketika beradu jotos.
Meski Mayweather vs Paul mendapat atensi berlebihan, Walsh yakin bahwa duel sesungguhnya seperti mempertemukan Deontay Wilder vs Tyson Fury lebih besar dari sekadar duel ekshibisi.
"Saya tidak membenci mereka, tetapi banyak petarung membenci mereka. Saya jelas bukan dari salah satu orang-orang itu. Setiap orang berhak mencari uang dengan cara masing-masing," kata Walsh, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible.
"Jika Maywaether ingin ekshibisi dan melawan Youtube, maka dia bisa melakukan itu dan menghasilkan uang untuk dirinya sendiri. Dan saya pikir Anda tidak bisa menyalahkan seseorang yang ingin menghasilkan uang."
"Kakek saya adalah bagian dari ekshibisi juga, menghasilkan beberapa pertarungan gila, jadi ini bukan pertama kalinya kami melihatnya."
"Saya pasti tidak akan menempatkan duel mereka (Mayweather vs Paul) di atas pertarungan yang mempertemukan Tyson Fury vs Deontay Wilder atau Tyson Fury vs Anthony Joshua," ucapnya lagi.
Baca Juga: Dewa Perang Tak Pantas Jalani Rematch dan Rebut Gelarnya Lagi
Meski berbicara tidak mewakili Muhammad Ali, Walsh merasa yakin kakeknya akan setuju dengan pendapatnya.
Selain itu, Walsh merasa bahwa karier bertinju sama seperti Logan Paul yang mencari ketenaran dari berbagai faktor, seperti priviladge.
"Saya pikir dia akan setuju dengan saya. Saya tidak dapat bicara mengatasnamakan dia, tetapi saya pikir dia tidak akan membenci siapa pun," ucap Walsh.
"Semua orang sedang mencoba membuat karier untuk diri mereka sendiri. Saya merasa seperti Logan Paul yang mencoba membuat karier untuk dirinya sendiri."
"Saya pikir dia tidak berusaha menjadi petinju profesional, tetapi dia sosok yang marketable dan showman," imbuhnya melanjutkan.
Baca Juga: Hasil Undian Piala Uber 2020 - Indonesia Satu Grup dengan Unggulan 1
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar