Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

7 Fakta Jelang Manny Pacquiao vs Yordenis Ugas yang Wajib Kamu Tahu!

By Fauzi Handoko Arif - Sabtu, 21 Agustus 2021 | 16:25 WIB
Manny Pacquiao saat menghadiri konferensi pers menjelang laga melawan Yordenis Ugas pada Rabu (18/8/2021).
TWITTER.COM/MANNYPACQUIAO
Manny Pacquiao saat menghadiri konferensi pers menjelang laga melawan Yordenis Ugas pada Rabu (18/8/2021).

BOLASPORT.COM - Terdapat segelintir fakta jelang Manny Pacquiao dan Yordenis saling adu jotos di atas ring tinju.

Duel Manny Pacquiao dan Yordenis telah dijadwalkan akan berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Sabtu (21/8/2021) atau Minggu pagi WIB.

Kedua petinju kelas welter tersebut akan saling baku hantam untuk berebut sabuk juara WBA (super).

Pertarungan Pacquiao vs Ugas bisa dianggap sebagai laga dadakan. Pasalnya, rencana duel tersebut dipublikasikan dua minggu sebelum masuk ke dalam ring.

Baca Juga: Manny Pacquiao Dianggap Bisa Sekarat dengan 1 Jurus Yordenis Ugas

Errol Spence Jr yang merupakan lawan asli Pacquiao, diminta untuk mengundurkan diri dari pertarungan setelah ditemukan cedera pada bagian mata kiri oleh komisi kesehatan setempat.

Oleh sebab itu, Ugas kemudian muncul menggantikan posisi Errol Spence Jr untuk menghadapi Pacquiao.

Ugas menerima melawan Pacquiao karena kebetulan juga gagal bertarung melawan Fabian Maidana di waktu yang sama dengan Pacquiao vs Spence.

Tanpa perlu berlarut-larut, berikut fakta-fakta jelang Pacquiao vs Ugas yang perlu bolasporter tahu:

Baca Juga: Jadwal Manny Pacquiao Vs Yordenis Ugas: Tayang Minggu Pagi di Indosiar

1. Catatan tinju

Pacquiao memiliki catatan tinju 62-7-2 setelah melalui 71 pertarungan profesional sejak 1995.

Catatan kemenangan sosok berjuluk The Pac Man itu menunjukkan meraih 39 kali knockout (KO) dan 23 kali lewat decision atau keputusan angka.

Dia telah menelan tujuh kekalahan dengan rincian 3 kali berakhir dengan KO dan 4 sisanya melalui decision.

Dalam karier tinju, Pacquiao pernah meraih hasil imbang dua kali saat melawan Juan Manuel Marquez pada Mei 2004 dan Agapito Sanchez pada November 2001.

Sementara, Yordenis Ugas memiliki rekor bertinju 26-4 setelah melalui 30 kali pertarungan sejak melakoni debut pada 2010.

Kemenangan keputusan juri lebih banyak diperoleh Ugas dengan 14 kali, sedangkan mencetak KO hanya 12 kali.

Sepanjang perjalanan kariernya, Ugas belum pernah menelan kekalahan melalui KO. 4 kekalahannya diterima melalui keputusan angka.

Baca Juga: Manny Pacquiao Bukan Petinju Tak Terkalahkan, Yordenis Ugas Punya Kans

2. Perbandingan 10 laga terakhir Manny Pacquiao dan Yordenis Ugas

Manny Pacquiao terakhir kali bertinju usai membekuk Keith Thurman pada Juli 2019. Sedangkan Yordenis Ugas terakhir memasuki ring saat melawan Abel Ramos pada September 2020.

Salah satu senjata Pacquiao dalam bertinju adalah kemampuan memukul cepat seperti sambaran petir yang muncul ketika hujan.

Dia mampu memukul lawan-lawannya sampai babak belur bagaikan tersambar petir.

Sayangnya kekuatan jotosan petinju 42 tahun itu dipertanyakan saat ini. Dari 10 laga terakhir yang dijalani, Pacquiao hanya menghasilkan 1 kemenangan KO.

Sementara Ugas tampak lebih mengancam. Dia meraih empat kali kemenangan melalui KO dari 10 laga terakhir.

Jonatan Batista adalah salah satu korban tercepat yang dihabisi oleh Ugas karena menumbangkan dalam dua ronde saja.

Ugas juga tampak aktif bertinju selama beberapa tahun terakhir. Minimal setiap tahun melakoni dua kali pertarungan.

3. Manny Pacquiao kesal sabuknya dicuri Yordenis Ugas tanpa bertarung

Sudah dua tahun Manny Pacquiao absen bertinju. Dia terakhir kali memasuki ring ketika berhasil menghabisi Keith Thurman pada Juli 2019 lalu.

Kemenangan tersebut membuat petinju Filipina itu merebut sabuk juara WBA (Super) milik Keith Thurman.

Sayangnya sejak saat itu pandemi virus corona menyerang. Pacquiao kemudian terkurung di Filipina tidak bisa aktif bertinju.

WBA kemudian mencabut sabuk WBA (Super) milik Pacquiao untuk diserahkan kepada Yordenis Ugas.

Alhasil Ugas saat ini memegang sabuk juara WBA (Super) yang didapat secara cuma-cuma tanpa mengeluarkan keringat.

Mengetahui petinju Kuba itu mendapat sabuk tanpa pertarungan, Pacquiao merasa kesal.

"Saya tidak suka seseorang mengambil sabuk saya tanpa menantang saya di dalam ring," ucap Pacquiao pada konferensi pers, Rabu (18/8/2021) dari CBS Sport.

"Kami berdua adalah juara, tetapi kami akan melihat siapa yang memegang sabuk setelah itu usai Sabtu," ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Makna Kemenangan Pertama Valentino Rossi bagi Pengamat MotoGP

4. Rasa syukur Yordenis Ugas bisa menghadapi Manny Pacquiao

Langkah Yordenis Ugas untuk membuktikan diri kapasitasnya sebagai petinju elite di kelas welter selalu terhalang.

Sebagai pemegang sabuk WBA (Reguler), petinju Kuba itu sejatinya bisa mendapat kesempatan melawan Manny Pacquiao yang merupakan juara WBA (super).

WBA ingin mempertemukan kedua petinju pada 2020 akhir setelah situasi pandemi virus corona mereda di wilayah Amerika Serikat.

Sayangnya, Pacquiao saat itu dilanda rumor akan meladeni petarung MMA, Conor McGregor dan sulit untuk bepergian ke luar negeri untuk mengatasi masalah COVID-19 di negaranya.

Setelah lebih dari satu tahun Pacquiao tidak aktif bertinju. WBA mencabut hak sosok berjuluk The Pac Man itu sebagai juara untuk menyerahkan semua gelarnya kepada Yordenis Ugas.

Mengetahui sabuk WBA miliknya dicuri, Pacquiao santai saja. Bahkan, dia malah mencari buruan lain untuk menantang Errol Spence Jr sang pemilik gelar WBC dan IBF kelas welter.

Yordenis Ugas saat itu tidak masalah. Dia bahkan rela menjadi laga pembuka untuk memeriahkan duel Pacquiao vs Spence.

Dua minggu sebelum pertarungan berlangsung, Spence menarik diri dari pertarungan. Dia kemudian digantikan oleh Ugas untuk menghadapi Pacquiao.

Kebetulan Pacquiao juga menerima Ugas menjadi lawan berikutnya.

"Ini merupakan jalan yang panjang bagi saya (menghadapi Pacquiao). Jelas dalam waktu yang singkat saya mengetahui bahwa saya melawan Pacquiao, tetapi saya bersyukur atas kesempatan ini dan saya siap memanfaatkannya," kata Ugas tentang rasa syukur diberi kesempatan melawan Pacquiao.

Baca Juga: Sama Sekali Tak Berubah, Keberanian Marc Marquez Belum Hilang

5. Yordenis Ugas adalah peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008

Yordenis Ugas sebelum memasuki level profesional, dia sempat membela Kontingen Kuba untuk beraksi pada Olimpiade Beijing 2008.

Petinju 35 tahun itu diturunkan untuk mengikuti cabang olahraga tinju kelas ringan.

Langkah Ugas untuk mempertahankan tradisi emas Kuba kemudian hancur. Dia menerima kekalahan dari Daouda Sow asal Prancis di semifinal.

Hasil tersebut kemudian menempatkan Ugas otomatis meraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 bersama dengan wakil Armenia, Hrachik Javakhyan.

Atas kesuksesan Ugas menjadi peraih perunggu, duel melawan Pacquiao mempunyai sebutan lain, yakni The Legend vs The Olympian.

Baca Juga: Kepak Sayap Kiper Malaysia Berusia 19 Tahun Ditantang di Liga Spanyol

6. Manny Pacquiao lempar wacana pensiun usai hadapi Yordenis Ugas

Salah satu bagian dari promosi pertarungan Manny Pacquiao ketika melawan Yordenis Ugas adalah mengeluarkan wacana akan pensiun.

Ya, Manny Pacquiao memang sudah tidak muda lagi. Dia berusia 42 tahun sebagai umur yang uzur bagi petinju maupun olahragawan.

Namun usut punya usut, bukan usia yang akan menjadi penghalang Pacquiao terakhir kali memasuki ring.

Sosok berjuluk The Pac Man itu diklaim bakal mencalonkan diri sebagai Capres Filipina pada Pilpres 9 Mei 2022 mendatang.

Meski demikian, dia belum memberi konfirmasi mengenai rencana maju sebagai Capres Filipina untuk menghadapi petahana, Rodrigo Duterte.

Di sisi lain, Pacquiao tidak menyembunyikan niatnya untuk mendapatkan perpisahan dari tinju dengan spektakuler.

Dia ingin menghadapi petinju terbaik di kelas welter lebih dulu sebelum pensiun.

"Saya tidak tahu jika ini akan menjadi pertarungan terakhir, kami akan melihat pertarungan ke pertarungan," kata Pacquiao dikutip BolaSport.com dari ESPN.

"Namun, jika saya masih mungkin melakukan satu pertarungan lagi, saya lebih suka melawan yang terbaik antara Terence Crawford atau Errol Spence," ucap dia lagi.

7. Manny Pacquiao diunggulkan menang atas Yordenis Ugas

Mengutip CBS Sport, Manny Pacquiao diunggulkan untuk memenangi pertarungan atas Yordenis Ugas menurut bursa taruhan.

Manny Pacquiao mendapat favorite dengan peluang -360, sedangkan Ugas menjadi underdog +280.

Peluang-peluang tersebut sewaktu-waktu bisa berubah bahkan ketika Pacquiao dan Ugas memasuki ring juga.

Baca Juga: Sudah Tua, Khabib Nurmagomedov Yakin Tony Ferguson Harus Pensiun

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : espn.com, cbssport.com, BoxRec.com
REKOMENDASI HARI INI

Cerita Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes, Sempat Jadi Striker dan Hampir Pensiun Dini

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136