BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengungkap alasan melepas Maverick Vinales lebih cepat dari rencana semula yakni akhir musim MotoGP 2021.
Kolaborasi antara tim Monster Energy Yamaha dan Maverick Vinales dipastikan selesai sebelum MotoGP 2021 berakhir.
Keputusan ini telah disetujui kedua belah pihak dan dikonfirmasi ke publik pada Jumat (20/8/2021).
Sebelumnya, Vinales memutuskan untuk menyudahi masa kontraknya di Yamaha lebih cepat satu tahun karena merasa tidak puas dengan kinerja tim asal Jepang tersebut pada MotoGP 2021.
Baca Juga: Dilanda Isu Jadi Capres Filipina, Begini Jawaban Samar Manny Pacquiao
Pembalap Spanyol berjuluk Top Gun itu juga merasa tidak mendapat perlakuan setara dari Yamaha, terutama dalam memberi bantuan untuk mendongkrak kemampuan motor YZR-M1 yang dia tunggangi.
Meski sempat menjadi pemenang balapan pada seri pembuka MotoGP 2021, performa Vinales kemudian melempem pada balapan-balapan berikutnya.
Dia bahkan sempat finis di posisi paling buncit pada MotoGP Jerman 2021.
Kejadian inilah yang kemudian membuat Vinales marah besar terhadap Yamaha.
Baca Juga: Duet Impian Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso Bisa Terjadi Musim Ini
Setelah menyelesaikan MotoGP Belanda 2021, Maverick Vinales dan manajemen Yamaha kemudian sepakat untuk mengakhiri kerjasama mereka setahun lebih cepat dari kontrak yang disepakati.
Namun, situasi ini kembali mengamali perubahan seusai balapan MotoGP Styria 2021 di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, dua pekan lalu.
Vinales diklaim Yamaha telah melakukan tindakan sembrono terhadap mesin motornya sehingga berpeluang membahayakan mesin motor, dirinya sendiri, dan para pembalap lain.
Tim balap yang bermarkas di Iwata, Jepang, itu, kemudian memberi skorsing kepada Vinales.
Dia tidak diizinkan membalap pada MotoGP Austria 2021 yang juga berlangsung di Red Bull Ring pada akhir pekan berikutnya.
Tak lama setelah skorsingnya diperpanjang, Vinales dikonfirmasi resmi bergabung dengan tim Aprilia untuk berlomba pada MotoGP 2022.
Kabar ini lalu diikuti dengan kabar bahwa Yamaha dan Vinales memutuskan untuk berpisah lebih awal dari rencana semula.
Baca Juga: 7 Fakta Jelang Manny Pacquiao vs Yordenis Ugas yang Wajib Kamu Tahu!
Lin Jarvis kemudian buka suara mengenai kelemahan Maverick Vinales dalam menunggangi motor YZR-M1 milik Yamaha pada MotoGP 2021.
Menurut Jarvis, kelemahan Vinales adalah konsistensi.
"Saya akan mengatakan bahwa hasil di Saxony (Jerman) menjelaskan masalah yang dimiliki Maverick saat ini di dalam kariernya," ucap Jarvis, dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Dia terkadang sangat cepat, tetapi kadang melempem. Saya pikir itu titik kelemahannya."
"Terkadang tidak bisa dijelaskan, sulit dipahami. Itu bisa terjadi antara pagi dan sore hari dari satu lintasan ke lintasan lainnya," kata dia menjelaskan.
Baca Juga: Tak Tega Lihat Sang Rival Bebuyutan Bonyok Lagi, Khabib Nurmagomedov Beri Nasihat Berkelas
Pria asal Inggris itu kemudian mengungkap penyebab berpisah dengan Vinales lebih cepat.
"Maverick sangat berbakat. Pada saat yang sama, itu adalah misteri," ujar Jarvis.
"Namun, sangat penting bagi dia untuk merasa nyaman secara mental, kuat, dan bahagia. Dia harus merasa berada di tempat yang tepat, sehingga dapat meraih hasil yang diinginkan."
"Ketika kami mendengar bahwa Maverick tidak senang lagi dengan kami, kami mencari solusi, seperti di masa lalu."
"Prinsip kami selalu tidak memaksa pembalap mana pun untuk tetap bertahan. Jika pembalap tidak senang, dia lebih baik meninggalkan kami. Ini lebih baik untuk tim, untuk pembalap, dan semua orang yang terlibat," tutur Jarvis menegaskan.
Baca Juga: Ikuti Jejak Valentino Rossi, Thomas Luethi Tinggalkan Mandalika SAG Team
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com |
Komentar