BOLASPORT.COM - Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti memuji pencapaian pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, sebagai pemimpin klasemen MotoGP 2021 di tengah kepungan para pembalap Ducati.
Fabio Quartararo yang musim ini menjalani debut bersama pabrikan Yamaha memuncaki klasemen MotoGP 2021 dengan koleksi 181 poin atau unggul 47 poin atas pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, dan Joan Mir (Suzuki) yang berada di urutan kedua dan ketiga.
Balapan MotoGP 2021 menyisakan tujuh seri dan Fabio Quartararo harus konsisten untuk mengamankan tempat di puncak. Pembalap Prancis itu telah merayakan tidak kurang dari tujuh kemenangan dalam 13 bulan terakhir.
Sementara itu, Ducati meraih lima kemenangan dalam 13 bulan dengan empat pembalap berbeda. Mereka masih optimistis mengamankan titel juara dunia yang terakhir kali dipersembahkan Casey Stoner pada 2007.
Baca Juga: Yamaha Ulas Masalah Vinales dan Rahasia Keunggulan Quartararo
"Kami melakukan yang terbaik. Pada 2021, Fabio berada di barisan depan sepuluh kali dalam sebelas balapan. Ini sangat konsisten. Dia bahkan cepat di Spielberg, termasuk saat sesi kualifikasi," kara Ciabatti dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Dia pasti lawan terberat kami. Bukan kebetulan dan karena kesalahan dia memimpin Kejuaraan Dunia. Dia berjuang untuk posisi teratas sepanjang tahun, hampir selalu untuk podium," ucap Ciabatti
Menurut Ciabatti, Quartararo telah tujuh kali naik tiga podium teratas pada sebelas kesempatan.
Saat ini, Ducati memimpin klasemen konstruktor yang direbut pada 2020 karena Yamaha dikurangi 50 poin karena klep mesin ilegal.
"Mulai sekarang kami harus berusaha memperkecil jarak," kata Paolo Ciabatti.
Ducati saat ini berharap pada empat kekuatan pembalapnya yakni Francesco Bagnaia dan Jack Miller (pabrikan) dan tim satelit Ducati Pramac, Johann Zarco dan Jorge Martin.
Jorge Martin yang masih berusia 23 tahun mencuri perhatian dengan finis pertama dan ketiga dan dua posisi pole.
"Saya sangat senang bahwa Jorge Martin mengemudi dengan sangat baik lagi setelah cedera serius," kata Ciabatti.
Baca Juga: Pembalap Indonesia, Sean Gelael, Cetak Sejarah di Le Mans
Martin menderita delapan patah tulang saat sesi latihan MotoGP Portugal dan harus menjalani tiga operasi.
Ciabatti juga mencatat bahwa Bagnaia absen dari kedua balapan di Spielberg setelah cedera Brno (patah tulang kering) pada 2020.
"Jadi, dia hanya punya pengalaman pada GP Styria 2020. Semua lawannya sudah menyelesaikan hampir dua balapan di Austria tahun lalu," ujar Ciabatti.
Ducati masih mengharapkan peluang bagus untuk paruh kedua musim ini, meskipun belum bisa melewati posisi ke-7, ke-5, dan ke-6 pada GP Aragon dan GP Valencia pertama 2020..
"Kami akan kuat dengan keempat pembalap Kami sangat percaya pada Pecco dan Jack, dan Martin dan Zarco juga diharapkan. Kami dapat memainkan kartu kami dan tentu saja kami berharap kami dapat menempatkan motor sebanyak mungkin di depan Quartararo."
Baca Juga: Saat Valentino Rossi Sadar Kariernya Berakhir pada Musim Ini
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar