Kontrak perpanjangan kontrak dengan Vinales bahkan sudah diumumkan Yamaha pada Januari 2020, hampir bersamaan dengan perekrutan Fabio Quartararo.
Meski pemilihan waktu dalam pengambilan keputusan terbilang mengejutkan, langkah Yamaha mempertahankan Vinales kala itu bisa dimaklumi.
Top Gun pada musim sebelumnya tampil lebih baik daripada Rossi yang menunjukkan penurunan performa pada paruh musim kedua.
Lin Jarvis mengatakan Yamaha juga mengira potensi Vinales tidak maksimal karena terbayang-bayangi oleh Rossi dengan nama besarnya di MotoGP.
Baca Juga: Hal yang Ditakutkan Valentino Rossi Usai Gantung Helm dari MotoGP
"Kepindahan Valentino ke Petronas direncanakan tahun lalu untuk menjadikan Vinales sebagai ujung tombak tim pada 2021," kata Jarvis, dilansir dari Moto.it.
"Kami percaya bahwa Rossi selalu membayanginya dan setelah dia pergi, Maverick bisa menjadi sangat sukses, tetapi bukan itu yang terjadi."
Vinales sempat memberikan harapan bagi Yamaha ketika memenangi balapan pembuka musim ini di Sirkuit Losail, Qatar.
Namun, Vinales hanya mampu sekali lagi finis tiga besar, berbeda jauh dengan Quartararo yang meraih 7 podium dengan 4 kemenangan.
Baca Juga: Yamaha Ulas Masalah Vinales dan Rahasia Keunggulan Quartararo
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar