"Menurut Axelsen, fasilitas itu dibuat khusus untuknya. Dubai kemudian akan memprofilkan Axelsen, Ronaldo, dan bintang dunia lainnya di media sosial dan melalui berbagai saluran public relation," kata Elsborg dilansir BolaSport.com dari Badmintonplanet.
"Pihaknya mencoba menciptakan persepsi bahwa Dubai adalah surga pelatihan dan liburan, mengalihkan perhatian internasional dari catatan hak asasi manusianya yang buruk," ucap Elsborg.
Sementara itu, editor bulutangkis TV2 Denmark, Bostrup mengatakan bahwa popularitas Axelsen
mau tidak mau harus tenggelam akibat keputusannya itu.
Penasihat sponsor dan pakar branding di DentsuX menyarankan bahwa waktu memainkan peran
faktor penting dalam kepindahan Axelsen ke Dubai.
"Waktu kepindahannya sangat penting. Dia baru saja kembali dari Olimpiade dengan membawa medali emas. Dia memiliki status pahlawan sekarang dan menuai reaksi negatif setelah ke Dubai."
Kenneth Cortsen dari UCN University College juga menyebutkan bahwa Axelsen memiliki reputasi sebagai atlet yang sangat serius dan berorientasi pada detail.
"Tetapi sekarang, dia harus membuktikan bahwa langkah itu terbayar. Fans, media, dan pelatih akan segera tunjuk jari jika dia tidak bisa mempertahankan statusnya sebagai pebulu tangkis papan atas."
Menurut Stanis Elsborg dari Play The Game, jika Axelsen memilih untuk pindah ke Dubai
lima tahun yang lalu, mungkin tidak diperhatikan.
Baca Juga: Mir Ungkap Gelar Juara Dunia MotoGP 2021 Lepas Usai GP Inggris
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonplanet.com |
Komentar