Meski begitu, bukan berarti penampilan Hary Susanto/Leani Ratri Oktila tak memiliki cela.
Pada awal-awal pertandingan, Hary sempat merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan suasana lapangan.
"Karena ini merupakan event terbesar dalam olahraga, khususnya cabang para badminton (para bulu tangkis), ada kebanggaan tersendiri bagi saya bisa bermain," ucap Hary, dikutip dari rilis Tim Media NPC Indonesia yang diterima BolaSport.com.
"Pada partai pertama tadi, (saya) masih menjajaki lapangan, termasuk cahaya dan angin, sehingga pada awal-awal (pertandingan) nilainya agak 'boros' sedikit," kata dia menjelaskan.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 - Usai Bahu Membahu, Leani Ratri Singkirkan Sang Rekan
Senada dengan ucapan Hary tersebut, Manajer Tim Para Bulu Tangkis Indonesia, Sapta Kunta, yang mendampingi kedua anak asuhnya bertanding juga melihat hal yang sama.
"Pada awal pertandingan banyak poin yang diperoleh dari kesalahan servis atau servis yang tersangkut di net," ucap Sapta.
"Hal itu menunjukan pemain masih adaptasi dengan kondisi angin dan lampu di lapangan. Suasana di dalam gedung yang agak dingin itu juga berpengaruh," kata Sapta lagi.
Hary/Ratri masih akan melanjutkan perjuangan di Grup A. Mereka akan menghadapi pasangan Jerman, Jan Niklas Pott/Katrin Seibert.
Selain tampil pada nomor ganda campuran, Hary Susanto dan Leani Ratri Oktila juga sama-sama akan berjuang pada nomor tunggal.
Baca Juga: Marc Marquez Tak Diinvestigasi, Ketegasan MotoGP Dipertanyakan
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | NPC Indonesia |
Komentar