"Dia membuat keputusan berdasarkan hasil yang jauh dari harapannya. Kami tidak berpikir hasil di trek mencerminkan potensi sebenarnya, tetapi MotoGP modern sangat kompetitif dan jarak kecepatan dekat sehingga semuanya harus sempurna," tutur Tebaldi.
Berasal dari Tavullia, Tebaldi berbagi kecintaannya kepada motor pertama dengan Graziano Rossi (ayah Valentino Rossi) dan kemudian dengan Rossi.
"Saya ingat pertama kali Valentino datang bersama kami ke Sirkuit Mugello untuk melihat GP Italia. Saya berusia 24 tahun, Vale 14 tahun. Begitulah cara kami bertemu dan semuanya dimulai," ucap Tebaldi.
"Kami berkemah di tenda kuning dekat tikungan Casanova-Savelli. Itu adalah akhir pekan yang intens dan menyenangkan yang hanya dapat Anda alami di Mugello."
Persahabatan ini akhirnya berkembang menjadi kolaborasi dalam VR46, di mana teman-teman dan keluarga mereka terlibat.
Menurut Tebaldi, ketika Rossi mengumumkan pensiun adalah momen yang sangat emosional.
"Itu adalah momen yang sangat emosional sejak akhir pekan pertama di Mugello. Kami melewati hampir 30 tahun balapan bersama. Ini adalah pilihan yang sangat pribadi. Dan saya tahu itu adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat," ucap Tebaldi.
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Paralimpiade Tokyo 2020 - Indonesia Raih 2 Tiket Final
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar