“Perubahan yang diusulkan akan sangat sulit, termasuk membuat risiko untuk turnamen lain baik di level klub dan nasional.”
Lebih lanjut, pihak CONMEBOL mengatakan wacana Piala Dunia dua tahun sekali akan menurunkan kualitas turnamen itu sendiri.
“Piala Dunia setiap dua tahun sekali akan mengganggu turnamen itu sendiri. Kualitasnya bisa menurun dan kehilangan karakter eksklusif dan standar tinggi yang ada saat ini.”
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Neymar On Fire, Brasil Tekuk Peru
“Piala Dunia merupakan ajang yang menarik perhatian dan harapan jutaan orang, karena turnamen ini mewakili proses seleksi selama empat tahun, serta memiliki dinamika dan daya tarik sendiri.”
UEFA dan CONMEBOL bukan satu-satunya pihak yang menentang wacana tersebut.
Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, punya kritik hampir serupa.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Neymar On Fire, Brasil Tekuk Peru
Pada kesempatan serupa, Tebas mengatakan ide Arsene Wenger mengancam tradisi sepak bola dunia.
Piala Dunia paling dekat akan kembali bergulir pada 2022 di Qatar.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar