"Itu pelatihnya (Teco) sebutnya berulang-ulang, apalagi yang diomongin itu adalah filha da puta (dasar bajingan)."
"Kalau ada pelanggaran bilangnya filha da puta ke seluruh pemain Barito Putera dan ke wasit kalau ada keputusan yang salah."
"Saya lihat wasitnya mau dia kontrol, pertandingannya mau dia kontrol, dan seharusnya itu etika yang harus diperbaiki."
Baca Juga: Sudah Menikah, Joan Mir Belum Mau Ikuti Valentino Rossi Miliki Anak
"Karena ini kan disaksikan sama jutaan anak-anak kecil di Indonesia."
"Terlebih filha da puta itu artinya anak haram dan ini tidak boleh terjadi lagi," ucap Mundari Karya.
Menurut Mundari Karya, Teco sudah sering menyebutkan filha da puta dalam pertandingan.
Baca Juga: Korban Hattrick Lionel Messi di Timnas Argentina, Neymar Masih Bocah Ikut Jadi Mangsa
Kedepannya eks juru taktik Persikota Tangerang itu berharap agar kedepannya pelatih-pelatih di Indonesia mempunyai tata krama yang baik.
"Kami tidak akan melanjutkan ini (lapor PSSI) karena kan ada yang menilai yakni wasit."
"Kami akui kalah tapi kami mau bertanding dengan pertandingan yang bagus dan ada tata kramanya," tutup Mundari Karya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar