"Saya cuma berharap bisa memiliki situasi normal, karena di Silverstone kami memiliki masalah besar dengan ban belakang dan ini bisa saja terjadi," katanya.
"Saya berpikir kali ini bukan giliran saya, jadi saya harap semuanya akan jelas dan sama seperti sebelumnya."
Dikutip dari Motorsport Magazine, memproduksi ban yang 100 persen sama bukan pekerjaan mudah karena sebagian komposisinya adalah material organik.
Hanya saja, sebagian besar tim mengatakan bahwa situasi dengan Michelin selaku pemasok ban tunggal tengah memburuk, diyakini karena dampak pandemi.
Baca Juga: Sebelum Menang, Bagnaia Dihipnotis Rossi agar Tidak Berbuat Aneh-aneh pada MotoGP Aragon
Quartararo diketahui beberapa kali mendapat ban yang bermasalah, tetapi barangkali ini pertama kalinya El Diablo mengalaminya saat lomba, sesi paling krusial.
Situasi demikian jelas disesali karena tak hanya memengaruhi persaingan dalam sebuah seri saja, tetapi sepanjang musim.
Masih menurut Motorsport Magazine, faktor keselamatan juga dipertaruhkan karena motor dengan performa tinggi seperti MotoGP memerlukan ban dengan kualitas baik.
"Saya pikir di kejuaraan seperti ini, kasta tertinggi balap motor, semua komponen harus berada di level terbaik," ujar Bagnaia setelah MotoGP Inggris.
"Kami harus berbicara dengan Michelin tentang apa yang terjadi."
Baca Juga: Jadi Saksi Mata Debut Balapan Vinales bareng Aprilia, Rossi Bilang Begini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar