Ini berbeda dengan waktu Piala Menpora 2021 yang dimana setiap jurnalis hanya melakukan swab tes antigen. Meski begitu, PCR sekarang ini sudah tidak diterapkan lagi untuk jurnalis dan hanya melakukan swab tes antigen di stadion. Tidak diketahui alasannya apa, namun sepertinya faktor biaya masing-masing yang bisa menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Lawan Indonesia dan Vietnam di Piala AFF 2020, Pelatih Malaysia: Biasa Saja
Masih ada perbedaan lagi prokes yang ketat di BRI Liga 1 2021-2022 yakni menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Setiap orang yang ingin masuk ke dalam stadion wajib melakukan scan di aplikasi tersebut. Tak hanya itu, mereka juga wajib sudah melakukan vaksis dua kali termasuk para pemain dan tim ofisial.
Ketatnya prokes yang diterapkan oleh PT LIB dan PSSI ini juga anjuran dari Pemerintah Indonesia. Setiap pelatih dan pemain pun tidak masalah dengan diberlakukannya prokes tersebut. Bagi mereka yang terpenting itu adalah kompetisi bisa berputar lagi dan nafas sepak bola di Indonesia kembali dinikmati oleh suporter.
Suporter pun ikut senang dengan bergulirnya BRI Liga 1 2021-2022 walaupun mereka hanya menyaksikan pertandingan dari rumah saja. Suporter juga tetap konsisten untuk tidak nekat datang ke stadion. Ini tentu saja menjadi kabar baik bahwa sepak bola Indonesia sebenarnya bisa menjalankan apa yang harus diterapkan.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Vietnam tidak Diuntungkan, Park Hang-seo Akui Kesulitan karena 3 Faktor
"Saya pikir tidak keberatan ya dengan prokes yang dilakukan seketat ini. Karena kami semua ini hanya ingin bermain sepak bola," ucap pemain Persib Bandung, Esteban Vizcarra.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar