BOLASPORT.COM - Ketat! Menjadi kata pertama untuk menggambarkan ketatnya protokol kesehatan (prokes) di kompetisi BRI Liga 1 2021-2022. Prokes secara ketat memang harus diterapkan. Tujuannya supaya BRI Liga 1 2021-2022 bisa berjalan dengan lancar hingga selesai.
Hampir 1,6 tahun Indonesia tanpa kompetisi sepak bola. Pandemi Covid-19 yang mulai datang pada Maret 2020 menghancurkan semuanya, termasuk dunia olahraga salah satunya sepak bola. Setelah melewati polemik panjang lebar, PSSI memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan Liga 1 2020 yang saat itu sudah bergulir tiga pekan. Termasuk Liga 2 2020 yang baru mempertandingkan satu laga.
Nafas sepak bola di Indonesia kembali dengan adanya turnamen bergengsi bertajuk Piala Menpora 2021. Turnamen yang dijuarai oleh Persija Jakarta itu digelar pada 21 Maret sampai 25 April 2021. Piala Menpora 2021 digelar sebagai bentuk uji coba agar didapatkannya izin keramaian untuk kompetisi sesungguhnya yaitu Liga 1.
Singkat cerita, Piala Menpora 2021 bergulir lancar hingga selesai. Tidak ada klaster baru Covid-19 dalam turnamen tersebut. Artinya, penerapan prokes dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berjalan dengan lancar. Baik itu di dalam ataupun di luar lapangan.
Kesuksesan Piala Menpora 2021 membawa angin segar ke PSSI dan PT LIB. Pemerintah Indonesia akhirnya mengizinkan kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu bergulir. Syaratnya masih sama harus tetap menerapkan prokes dan diharapkan tidak adanya klaster baru Covid-19.
Mau tidak mau, sanggup tidak sanggup, PSSI dan PT LIB setuju. Sebab, sepak bola di Indonesia harus berjalan. Hal tersebut demi mensejahterahkan ekonomi bagi orang-orang yang menggantungkan hidupnya di dunia sepak bola. Kick off BRI Liga 1 2021-2022 pun digelar pada 27 Agustus lalu dengan mempertandingkan Bali United kontra Persik Kediri di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Kabar Baik!, Pemain Timnas Indonesia Diperbolehkan Kembali ke Klub saat Ada Pertandingan
Demi lancarnya pertandingan BRI Liga 1 2021-2022, PT LIB mengubah format pertandingan yang belum pernah dilakukan di Indonesia. Sistem series diterapkan PT LIB dan menggelar seluruh pertandingan BRI Liga 1 2021-2022 di Pulau Jawa tanpa penonton. DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, menjadi tempat series pertama.
Series pertama ini sudah berlangsung hingga pekan keempat. Sudah enam venue yang dipakai pada series pertama ini yakni SUGBK (Jakarta), Stadion Madya (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Indomilk Arena (Tangerang), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), dan Stadion Si Jalak Harupat (Bandung). Dengan menggunakan sistem series, peserta-peserta BRI Liga 1 2021-2022 wajib berada di Jabodetabek dan Bandung sampai enam pertandingan selesai.
Perlu diketahui, series pertama ini digelar pada 27 Agustus sampai 4 Oktober 2021. Sebelumnya ada beberapa klub yang abis pekan pertama kembali ke kampung halamannya. Tercatat ada tiga tim yakni Bali United, Persik Kediri, dan PSIS Semarang. Adapun ada lima klub BRI Liga 1 2021-2022 yang boleh kembali ke kandangnya yakni Persija Jakarta, Persib Bandung, Tira Persikabo, Persita Tangerang, dan Bhayangkara FC. Kelima klub itu berdomisili di Jabodetabek dan Bandung.
Baca Juga: Masih Pimpin Daftar Top Scorer, Eks Persib Kalahkan Pemain Timnas Ekuador dan Panama
Selain kelima klub itu sebenarnya dilarang untuk pulang lagi ke daerahnya. Alasannya supaya tidak ada yang terpapar virus Covid-19 diperjalankan. Namun ada beberapa alasan yang membuat ketiga klub itu diperbolehkan untuk pulang terlebih dahulu.
"Bali United dan Persik Kediri pulang karena jeda pertandingan pekan pertama ke kedua itu dua pekan ya karena kita tahu mereka bermain saat uji coba evaluasi. Jadi mereka sudah izin ke kami untuk pulang dahulu dan berlatih di sana. Sedangkan untuk PSIS Semarang itu mereka juga sudah izin pulang ke kami karena ada keperluan dan setelah pekan kedua ini, mereka tidak pulang lagi ke kandangnya," ucap Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, kepada BolaSport.com.
Apa yang dikatakan Lukita benar. Ketiga klub itu tidak pulang lagi ke kampung halamannya. Bali United, PSIS Semarang, dan Persik Kediri memilih bertahan di Jabodetabek dan Bandung. Dalam akun instagram ketiga klub itu, mereka berlatih di lapangan sepak bola di Jabodetabek.
Baca Juga: Kick-off Liga 2 Fix 26 September, Stadion Manahan Jadi Venue Pembukaan
Pernyataan Lukita di atas merupakan salah satu ketatnya prokes BRI Liga 1 2021-2022. Terlebih setelah masuk ke daerah series pertama, setiap klub juga wajib melakukan isolasi di hotel-hotel yang telah dipesan oleh PT LIB. Isolasi itu dilakukan H-2 sebelum pertandingan dan dilanjutkan dengan test PCR serta swab antigen.
Selama berada di hotel, para pemain setiap tim tidak boleh keluar. Sekalinya keluar, mereka pun hanya berlatih untuk mempersiapkan diri tampil di pertandingan. Tak hanya pemain dan ofisial tim, isolasi ini juga berlaku untuk tim media klub yang ikut rombongan masuk ke hotel.
Beberapa klub sebut saja Persija Jakarta, Persela Lamongan, dan Persebaya Surabaya, memutuskan untuk melakukan zoom sesi jumpa pers jelang laga di hotel. Mereka hanya keluar ketika jam ofisial training dilakukan sesuai jam yang sudah diterapkan oleh panitia pertandingan (panpel).
Baca Juga: Timnas Indonesia Optimistis Lolos Penyisihan Grup B Piala AFF 2020
"Kami sudah memesan beberapa hotel yang wajib didatangi oleh setiap klub untuk melakukan isolasi. Isolasi ini dilakukan mulai H-2 sebelum pertandingan. Para pemain tidak boleh keluar hotel dan harus tetap menjalankan prokes yang kami terapkan," ucap Akhmad Hadian Lukita.
Swab antigen dan PCR sebelumnya juga diterapkan di Piala Menpora 2021. Termasuk menggunakan masker, disediakan hand sanitizer, menjaga jarak, semprotan disenfektan, bepergian ke stadion dengan menggunakan dua bus, dan lain-lain. Namun ada perbedaan yang membuat prokes di BRI Liga 1 2021-2022 lebih ketat ketimbang Piala Menpora 2021 yakni gelang berwarna.
Pada Piala Menpora 2021 setiap orang yang datang ke stadion wajib melakukan swab tes antigen. Jika hasilnya negatif, maka orang tersebut akan mendapatkan gelang untuk bisa masuk ke dalam stadion. Sebaliknya, jika hasilnya positif, maka orang tersebut tidak bisa masuk. Penerapan gelang berwarna ini juga ada di BRI Liga 1 2021-2022, tetapi lebih ketat.
Baca Juga: Jacksen F Tiago Sebut Persipura Jayapura Tengah Berproses
Hal ini diceritakan oleh Manajer Media PT LIB, Hanif Marjuni. Hanif Marjuni bercerita bahwa ia harus melakukan swab tes antigen sebanyak dua kali di hari yang sama ketika ingin masuk ke stadion. Padahal Hanif Marjuni sudah melakukan swab tes antigen di stadion pertama ketika datang dan mendapatkan gelang negatif Covid-19. Namun, saat memasuki stadion kedua, ia diwajibkan kembali untuk swab tes antigen.
Nah, dari sana Hanif Marjuni baru sadar bahwa setiap stadion itu memiliki warna gelang berbeda-beda. Contoh saja, orang-orang yang datang ke SUGBK menggunakan gelang berwarna orange. Sementara Stadion Indomilk Arena berwarna ungu. Termasuk juga Stadion Si Jalak Harupat berwarna biru. Ada beberapa warna gelang yang berbeda-beda di setiap stadion.
"Beda stadion, beda warna gelang. Untuk masuk ke stadion harus mengenakan gelang khusus yang terbuat dari kertas. Gelang itu bisa didapatkan usai swab tes antigen. Setiap stadion punya gelang dengan warna yang berbeda."
Baca Juga: Mental Pemain Jadi Bahan Evaluasi Aji Santoso Jelang Pekan Keempat Liga 1 2021
"Lalu apakah jika pada hari yang sama mau datang di dua stadion juga harus melakukan dua kali tes swab antigen? Menurut tim Satgas Covid-19, itu harus dua kali tes swab antigen, tanpa kecuali. Dan saya sudah membuktikannya dalam sehari datang di dua venue. Dua kali pula hidung saya dicolok-colok," tulis cerita Hanif Marjuni.
Tak hanya dari segi gelang, perbedaan ketatnya prokes di Liga 1 2021-2022 juga dialami oleh awak media. Setiap wartawan ataupun fotografer yang ingin meliput pertandingan BRI Liga 1 2021-2022 terlebih dahulu wajib melakukan PCR. Jika nanti sudah melakukan PCR dan hasilnya negatif, wartawan ataupun fotografer juga diminta untuk swab tes antigen di stadion.
Ini berbeda dengan waktu Piala Menpora 2021 yang dimana setiap jurnalis hanya melakukan swab tes antigen. Meski begitu, PCR sekarang ini sudah tidak diterapkan lagi untuk jurnalis dan hanya melakukan swab tes antigen di stadion. Tidak diketahui alasannya apa, namun sepertinya faktor biaya masing-masing yang bisa menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Lawan Indonesia dan Vietnam di Piala AFF 2020, Pelatih Malaysia: Biasa Saja
Masih ada perbedaan lagi prokes yang ketat di BRI Liga 1 2021-2022 yakni menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Setiap orang yang ingin masuk ke dalam stadion wajib melakukan scan di aplikasi tersebut. Tak hanya itu, mereka juga wajib sudah melakukan vaksis dua kali termasuk para pemain dan tim ofisial.
Ketatnya prokes yang diterapkan oleh PT LIB dan PSSI ini juga anjuran dari Pemerintah Indonesia. Setiap pelatih dan pemain pun tidak masalah dengan diberlakukannya prokes tersebut. Bagi mereka yang terpenting itu adalah kompetisi bisa berputar lagi dan nafas sepak bola di Indonesia kembali dinikmati oleh suporter.
Suporter pun ikut senang dengan bergulirnya BRI Liga 1 2021-2022 walaupun mereka hanya menyaksikan pertandingan dari rumah saja. Suporter juga tetap konsisten untuk tidak nekat datang ke stadion. Ini tentu saja menjadi kabar baik bahwa sepak bola Indonesia sebenarnya bisa menjalankan apa yang harus diterapkan.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Vietnam tidak Diuntungkan, Park Hang-seo Akui Kesulitan karena 3 Faktor
"Saya pikir tidak keberatan ya dengan prokes yang dilakukan seketat ini. Karena kami semua ini hanya ingin bermain sepak bola," ucap pemain Persib Bandung, Esteban Vizcarra.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar