BOLASPORT.COM - Bukan cuma jadi bos di belakang meja, Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong juga, merupakan praktisi langsung dari seni bela diri.
Chatri Sityodtong bahkan sangat bangga menjadi seniman bela diri sejati.
Dia percaya bahwa hal itulah yang membedakannya dari para pemimpin besar lainnya di dunia MMA dan mengapa organisasi seni bela dirinya telah mencapai kesuksesan luar biasa sejak pertama kali didirikan.
Akhir pekan lalu, Chatri Sityodtong menandai tonggak sejarah luar biasa lain dalam perjalanannya di dunia seni bela diri.
Bos ONE Championship ini mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan sabuk cokelat di Brazilian jiu-jitsu.
Sityodtong membagikan berita tersebut melalui akun Facebook resminya.
Baca Juga: Ini Pilihan Jagoan Indonesia untuk Pemenang Grand Prix Atomweight ONE Championship
“Dengan perhitungan kasar, saya telah menghabiskan setidaknya 2.400 jam di atas matras. Ini adalah perjalanan panjang dengan banyak pasang surut, tetapi saya tidak akan mengubahnya,” tulis Chatri Sityodtong dalam postingan-nya.
“Saya telah dijatuhkan lebih dari yang saya ingat. Saya pulang ke rumah dengan putus asa lebih dari yang saya dapat akui dan saya ingin menyerah lebih dari yang saya dapat hitung."
"Tentu saja saya bukanlah seorang murid jiu-jitsu yang paling berbakat, tetapi kecintaan saya pada seni bela diri ini tidak dapat dipatahkan.”
CEO ONE Championship ini mulai berlatih BJJ pada tahun 2005 di Renzo Gracie Academy di New York City.
Ia meraih sabuk biru hanya dua tahun kemudian, tepat sebelum ia pindah ke Singapura untuk mendirikan ONE Championship dan Evolve MMA.
Setelah berada di Singapura dan bertanggung jawab untuk menjalankan pertunjukan di ONE Championship dan Evolve, Sityodtong melanjutkan pelatihan meskipun jadwal kerjanya yang padat.
Pada tahun 2019, ia dianugerahi sabuk ungu.
Baca Juga: HUT Ke-10, ONE Championship Gelar Laga Hibrida MMA vs Muay Thai
“Meskipun jadwal kerja gila, saya berkomitmen untuk berlatih 5 sampai 6 kali dalam seminggu."
"Sulit untuk kembali mengenakan gi setelah bertahun-tahun, tetapi saya sekarang benar-benar kecanduan,” tulis Sityodtong.
“Ini tidaklah mudah, tetapi benar-benar petualangan yang luar biasa. Seni bela diri adalah apa yang saya sukai. Seni bela diri adalah siapa saya.”
Ketika seorang praktisi BJJ mencapai tingkat sabuk coklat, petarung itu sudah memiliki teknik yang hampir sempurna dan pemahaman yang kuat tentang kemampuan grappling dasar dan lanjutan.
Pada titik ini, mereka dapat mulai bereksperimen mengembangkan gaya uniknya sendiri.
Bagi Sityodtong, mendapatkan sabuk cokelatnya adalah pencapaian yang fantastis, tetapi jelas bukanlah akhir dari perjalanan.
Dia bertekad mencapai tujuan akhir untuk mendapatkan sabuk hitam.
Tentu saja Chatri Sityodtong juga tak lupa terus menggelar laga-laga menarik di ONE Championship.
Helatan organisasinya bakal kembali pada hari Jumat (24/9/2021) dengan tajuk ONE Championship: Revolution, langsung dari Singapore Indoor Stadium.
Dalam ajang ini, Christian Lee akan berusaha mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan ONE Championship dengan menghadapi Ok Rae Yoon di laga utama.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar