BOLASPORT.COM - Sudirman Cup menjadi salah satu turnamen bulu tangkis yang lahir di Indonesia dan diselenggarakan setiap dua tahun sekali.
Format Sudirman Cup adalah pertandingan beregu dengan setiap negara mengirim lima wakil dari lima nomor di bulu tangkis.
Lima nomor tersebut yang akan dipertandingkan adalah tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Saat ini, BWF mengadakan Sudirman Cup sebagai bentuk penghormatan kepada mantan pemain bulu tangkis Indonesia sekaligus pendiri PBSI, Dick Sudirman.
Baca Juga: Soal Gagasan Jadi Test Rider, Begini Jawaban Valentino Rossi
Dikutip BolaSport.com dari laman BWF, Dick Sudirman mempunyai jasa penting dalam sejarah bulu tangkis dunia.
Dick Sudirman paling dikenal memiliki peran penting dalam membantu menyatukan dua organisasi bulu tangkis dunia yang terpecah.
Pada Februari 1978, ada anggota yang menyatakan diri sebagai World Badminton Federation memisahkan diri dari IBF (nama awal BWF).
Hal tersebut kemudian membuat aspirasi bulu tangkis untuk diikutsertakan dalam Olimpiade menjadi terancam.
Baca Juga: Marc Marquez Bahagia, Motor Honda untuk MotoGP 2022 Memelesat Kencang
Berbagai upaya rekonsiliasi juga telah menemui beberapa hambatan, sehingga Dick Sudirman turun tangan.
Dick Sudirman menjadi jembatan mempertemukan kedua pemimpin dua federasi bulu tangkis yang telah bersengketa di Bandung pada 28 Mei 1979.
Memiliki teman dari kedua federasi tersebut membuat Dick Sudirman mengusulkan membuat kelompok studi kerja yang diisi dari kedua federasi untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan.
Dia juga menyarankan untuk diadakan pertandingan persahabatan antar pemain dari kedua federasi. Usulannya kemudian diterima dan menjadi dasar bagi upaya rekonsiliasi.
Baca Juga: PB Esport Indonesia Gelar Vaksinasi dan Baksos Untuk Masyarakat di Jayapura
Dua tahun setelah itu pada 28 Mei 1981, kedua federasi bulu tangkis itu berdamai dan kemudian bersatu lagi.
Setelah kematian Dick Sudirman pada 10 Juni 1986, teman lamanya dan Wakil Presiden PBSI kala itu, Suharso Suhandinata, menulis surat kepada Presiden IBF saat itu, Arthur Jones.
Tujuan Suharso Suhandinata mengirim surat ke pimpinan IBF untuk meminta mengingat kontribusi Dick Sudirman di bulu tangkis dunia.
Suharso Suhandinata meminta IBF mempertimbangkan proposal untuk diadakan sebuah kompetisi di Indonesia dengan memakai nama Dick Sudirman.
Baca Juga: 4 Petinju Tertangguh Versi Khabib Nurmagomedov, Salah Satunya Juara Olimpiade 2 Kali
Gagasan Suharso Suhandinata kemudian didiskusikan pada pertemuan para petinggi IBF yang dipimpin oleh Arthur Jones.
Pada 1988, IBF menyetujui Kejuaraan Beregu Campuran Dunia dan menerima tawaran Indonesia untuk mengadakan turnamen menghormati Dick Sudirman.
Sudirman Cup pertama kali diadakan di Istora Senayan Jakarta, Indonesia, pada 24-29 Mei 1989 dengan diikuti 28 tim peserta.
Indonesia kemudian keluar sebagai juara setelah menghadapi perlawanan sengit Korea Selatan dengan skor 3-2.
Baca Juga: Sudirman Cup 2021 - Sempat Diwarnai Momen Mendebarkan, Tim Indonesia Mendarat dengan Selamat
Sayangnya gelar Sudirman Cup 1989 menjadi satu-satunya titel yang didapat Indonesia pada turnamen untuk menghormati jasa Dick Sudirman.
China kini telah menguasai kejuaraan yang lahir di Indonesia dengan menyabet 11 titel dan menjadi negara pengoleksi terbanyak gelar Sudirman Cup.
Di sisi lain, Korea Selatan telah mendapat 4 titel untuk menjadi yang terbaik kedua setelah China dan di atas Indonesia.
Baca Juga: Ditantang Petinju Abal-Abal, Adik Juara Kelas Berat WBC Melipir Banyak Alasan
Kali ini pada edisi Sudirman Cup 2021, Skuad Merah-Putih sedang berjuang merebut kembali gelar warisan Dick Sudirman.
Sudirman Cup 2021 telah dijadwalkan akan berlangsung mulai 26 September 2021 sampai 3 Oktober 2021 di Finlandia.
Skuad Indonesia menjadi salah satu tim unggulan dengan diperkuat dari pemain/pasangan terbaik dari lima sektor.
Indonesia tergabung ke dalam Grup C pada Sudirman Cup 2021 bersama Denmark, ROC/Komite Olimpiade Rusia, dan Kanada.
Baca Juga: Dulu Galak Banget, Kini Raja Tinju Dunia Terima Kehadiran Jake Paul
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bwfsudirmancup.com |
Komentar