Kartu Prakerja, kata Rendy, awalnya bukan program yang didesain khusus untuk menganggulangi dampak pandemi, melainkan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun, saat ini Kartu Prakerja telah menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster perlindungan sosial.
Keunikan lainnya adalah, tersedianya pilihan kelas pelatihan yang sangat beragam. Dengan demikian, ia menilai program tersebut inklusif. Kartu Prakerja juga bisa menjadi bantalan sementara di masa pandemi karena peserta mendapatkan pelatihan kompetensi serta insentif yang dapat meningkatkan daya beli.
“Berkat pandemi, masyarakat jadi tahu tentang keberadaan Kartu Prakerja untuk peningkatan keterampilan. Program ini sangat berpotensi menjadi acuan dan pilar pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, serta menjadi sarana inkubasi mendukung upaya pemerintah dalam mencetak wirausaha,” ujarnya.
Pada akhir dialog, Denni mengatakan, untuk memperbesar kemungkinan lolos seleksi pendaftaran, calon peserta sebaiknya memastikan informasi yang dimasukkan sudah tepat.
Setelah itu, jawab pertanyaan untuk tes motivasi dan kemampuan dasar dengan sebaik-baiknya. Bila belum berhasil peserta dapat mengulang mendaftar pada gelombang berikutnya.
Sebagai informasi, peserta yang tidak termasuk kelompok penerima program Kartu Prakerja tidak akan diloloskan dalam seleksi. Informasi lebih lengkap tentang Kartu Prakerja dapat diakses melalui https://www.prakerja.go.id/ .
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar