Melihat peningkatan tersebut, pemerintah pun terus meningkatkan upaya-upaya yang lebih tanggap dalam menghadapi pandemi Covid-19, yaitu dengan tetap ketat menegakkan protokol kesehatan dan menggencaran vaksinasi.
Menurut dr Reisa, vaksinasi adalah modal penting untuk melakukan proses transisi dari pandemi menjadi endemi. Selain memenuhi target cakupan, pemerataan capaian vaksinasi Covid-19 juga harus diperhatikan, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia).
Untuk diketahui, target vaksinasi dosis pertama untuk lansia belum mencapai 30 persen. Sedangkan, dosis kedua untuk lansia masih kurang 20 persen dari total target yang ditetapkan.
Dr Reisa pun berharap, setiap pihak dan masyarakat saling membantu agar vaksinasi Covid-19 semakin merata di semua kelompok masyarakat, khususnya lansia.
Baca Juga: Gencar Vaksinasi, Indonesia Masuk Dalam 10 Besar Negara dengan Suntikkan Vaksin Terbanyak di Dunia
“Keberhasilan mempertahankan PPKM Level 2 di beberapa kota besar adalah hasil kerja bersama dengan wilayah-wilayah sekitarnya. Maka, keberhasilan pemerataan cakupan vaksinasi pun memiliki prinsip yang sama,” jelasnya.
Kawasan kabupaten dan perkotaan yang saling terhubung atau wilayah aglomerasi juga dapat saling berkolaborasi untuk memvaksinasi warganya, menjaga mobilitas, mencegah kerumunan, serta membantu testing, tracing, dan treatment (3T).
"Hal itu sejalan dengan prinsip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa kita aman kalau semua aman, karena tidak ada yang aman dari risiko penularan Covid-19 kalau semua orang belum aman oleh vaksinasi," kata dr Reisa.
Pentingnya kolaborasi masyarakat
Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mulai menunjukkan arah yang positif rupanya membuahkan hasil. Pasalnya, saat ini, hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar