BOLASPORT.COM - Jawara tinju, Manny Pacquiao, secara resmi mengumumkan pensiun dari olahraga yang telah lama digelutinya.
Karier panjang Manny Pacquiao resmi berakhir pada hari ini, Rabu (29/9/2021).
Melalui akun media sosialnya, Manny Pacquiao menyatakan gantung sarung tangan tinju.
Pernyataan Pacquiao ini sekaligus mengakhiri spekulasi yang telah beredar sejak kekalahannya dari Yordenis Ugas pada Agustus lalu.
Baca Juga: 3 Musuh Favorit Manny Pacquiao, 1 Pernah Dikalahkan Chris John
"Kepada para penggemar yang paling luar biasa dan olahraga terbesar di dunia, terima kasih!" tulis Pacquiao.
"Terima kasih untuk semua kenangan yang indah."
"Ini adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat, tetapi saya menerimanya dengan tenang."
"Kejarlah mimpi Anda, bekerja keras, dan lihat apa yang terjadi. Selamat tinggal tinju."
Baca Juga: Sudah Saatnya bagi Manny Pacquiao untuk Melupakan Dunia Tinju
Manny Pacquiao sudah memulai karier tinju profesionalnya sejak tahun 1995.
Total 72 pertandingan telah dilakoni sosok berjuluk Pac-man tersebut sepanjang kariernya dengan rincian 62 kemenangan (39 KO), 8 kekalahan, dan 2 imbang.
Total 12 gelar juara dunia dari delapan divisi pernah diraih Pacquiao.
Pacquiao tercatat pernah menjadi juara di divisi kelas terbang, bantam super, bulu, bulu super, ringan, welter ringan, welter, dan menengah ringan.
Baca Juga: Wajah Boleh Bonyok, tapi Manny Pacquiao Tetap Pede Sebut Yordenis Ugas Lawan Paling Gampang
Gelar juara kelas welter WBA (Super) menjadi gelar terakhir yang diraih Pacquiao.
Pacquiao meraihnya pada usia 40 tahun 215 hari, membuatnya menjadi juara kelas welter tertua sepanjang sejarah.
Pac-man juga masih memegang rekor pertandingan tersukses sepanjang masa.
Laga Manny Pacquiao vs Floyd Mayweather Jr. pada 2015 masih menjadi pertandingan dengan rekor penjualan tayangan berbayar terbesar.
Baca Juga: Aneh, Oscar De La Hoya Senang Usai Dibikin Pensiun oleh Manny Pacquiao
Rekor itu mengukuhkan kesuksesan unik Pacquiao dalam mendobrak kasta megabintang yang selama ini didominasi petinju-petinju Amerika Serikat atau Eropa.
Petinju kelahiran 17 Desember 1978 tersebut sudah ditunggu 'pertarungan' berikutnya.
Pacquiao itu menerima nominasi pencalonan presiden dari PDP-Laban yang merupakan partai yang tengah berkuasa di pemerintahan negaranya, Filipina.
Dilansir dari Inquirer, Pacquiao dalam pidatonya mengatakan bahwa dia ingin memperjuangkan hak-hak orang miskin di Filipina.
Baca Juga: Oleksandr Usyk Sebut Anthony Joshua Bukan Lawan Terkuat
"Saya seorang petarung dan akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring. Dalam hidup saya, saya tidak pernah berhenti berjuang," kata Pacquiao.
"Sudah saatnya bagi yang tertindas untuk menang. Saatnya bangsa kami bangkit dari kemiskinan."
"Sudah waktunya bagi kami untuk memiliki pemerintahan yang bersih di mana setiap sen jatuh ke tangan rakyat Filipina."
"Kami muak dengan janji-janji perubahan. Orang-orang kami bertanya kapan kesulitan mereka akan berakhir."
"Sekarang waktunya. Kami siap menghadapi tantangan kepemimpinan," tutur pria yang sudah lima tahun menjadi senator itu.
Baca Juga: Gaji Kecil Petarung UFC Kembali Disentil Legenda Tinju, Bos UFC: Diam!
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar