Lebih lanjut, Marco Gracia Paulo menjelaskan bahwa pernyataan bakal memindahkan homebase PSS Sleman muncul secara spontan karena sedang di bawah tekanan.
Selain itu, pada waktu bersamaan dirinya masih dalam kondisi kurang baik.
"Saya juga manusia. Apalagi mendapatkan teror kanan kiri, saya pasti bereaksi. Kondisi saya sedang kurang tidur selama dua hari dua malam. Bukan alasan memang, tetapi karena semua bergabung menjadi satu dan terjadi seperti itu," tambahnya.
Baca Juga: Hattrick Kekalahan, Persiraja Bidik Poin Lawan Macan Kemayoran
Sementara itu, Marco juga mengungkapkan alasan pihaknya enggan terburu-buru mencoret Dejan Antonic dari kursi pelatih PSS Sleman.
Menurut dia, pemecatan Dejan Antonic baru bisa dilakukan setelah menjalani serangkaian proses prosedur penilaian apakah masih layak atau tidak untuk melatih tim.
"Saya mengganti pelatih bukan karena desakan, tetapi yakin dengan semua instrumen yang digunakan, apakah memang saatnya mengganti atau belum. Saat ini jelang melawan Persik Kediri, Dejan belum akan kami ganti," katanya.
Marco mengaku telah melakukan perbincangan dan meminta penilaian dengan seluruh pemain PSS Sleman.
Hasilnya, para pemain masih ingin dilatih oleh Dejan Antonic, terlepas dari hasil minor yang diraih oleh Elang Jawa sampai pekan kelima Liga 1 2021.
"Mereka tidak ada masalah dari sisi teknis maupun non-teknis. Mereka justru nyaman dan berharap Dejan tidak diganti. Mereka meminta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik kepada manajemen maupun suporter," ucapnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar