Setelah interval, justru wakil Malaysia itu yang memimpin. Bahkan Greysia/Apriyani tertinggal hingga 17-20. Dropshot Apriyani yang nyangkut net, membuat gim kedua untuk Malaysia dengan skor 21-17.
Pada gim penentuan, wakil Merah Putih terus memegang kendali permainan. Terus memimpin angka. Smash Apriyani yang membelah kedua lawan, mengantarkan Indonesia menutup interval ketiga dengan 11-5.
Beberapa kesalahan, termasuk pengamatan Apriyani yang salah membuat perolehan angka menjadi lebih dekat di angka13-10. Tetapi empat kesalahan lawan membawa pasangan Merah-Putih kembali unggul 17-11
Gempuran Greysia/Apriyani tanpa jeda hingga unggul 18-11. Sempat unggul 20-12, lawan malah dapat enam angka secara beruntun. Alhirnya, pengembalian lawan yang keluar, membawa Greysia/Apriyani menang 21-18.
"Dari awal saya hanya ingin menikmati pertandingan. Piala Sudirman ini adalah pertandingan pertama kami setelah Olimpiade Tokyo lalu," kata Greysia.
"Kami akui, pasangan Malaysia memang memberikan perlawanan ketat," ujar Apriyani.
Menyangkut apa kunci kemenangan, Greysia hanya menyebut mereka bermain sabar, tenang, dan tidak mengumbar nafsu.
"Selalu mencari strategi yang tepat pada momentum yang tepat. Kami main sabar dan jangan bernafsu," kata Greysia.
Baca Juga: Sudirman Cup 2021 - Indonesia Gagal ke Semifinal, Praveen/Melati Sedih dan Minta Maaf
China yang menjadi unggulan utama menjadi tim pertama yang lolos ke babak semifinal.
Negeri Tirai Bambu ke semifinal setelah menyingkirkan Denmark, 3-2.
China dijadwalkan akan bertemu dengan Korea Selatan yang berhasil melangkah ke babak empat besar, tepat setelah mengalahkan Thailand, 3-2.
Adapun Jepang melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Taiwan 3-1.
Pertandingan semifinal Sudirman Cup 2021 dapat disaksikan secara langsung melalui TVRI, mulai pukul 14.00 WIB.
Berikut jadwal semifinal Sudirman Cup 2021, Sabtu (2/10/2021).
Pukul 14.00 WIB - China vs Korea Selatan
Pukul 20.00 WIB - Malaysia vs Jepang
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | tournamentsoftware.com, badmintonindonesia.org |
Komentar