Pengalaman pahit pada 2011 membuat Indonesia lebih percaya diri pada penyelenggaraan Sudirman Cup 2013.
Namun, Indonesia terhenti pada babak perempat final di tangan sang juara bertahan, China, dengan skor 2-3.
Indonesia unggul 2-1 lebih dulu lewat kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Rian Agung Saputro/Angga Pratama.
Sementara itu, China hanya meraih poin berkat kekalahan Tommy Sugiarto.
Tim Indonesia yang hanya butuh satu kemenangan lagi berharap pada Lindaweni Fanetri.
Tetapi, Lindaweni kalah sehingga sehingga Liliyana/Nitya Krishinda Maheswari harus turun pada partai terakhir. Kendati demikian, Liliyana/Nitya gagal memberikan kemenangan sehingga langkah tim Indonesia terhenti.
Indonesia mampu memperbaiki pencapaian pada 2015. Namun, mereka gagal melangkah ke final setelah dikalahkan China, 1-3.
Tim Indonesia memulai babak semifinal dengan baik karena mampu merebut kemenangan pertama lewat aksi Ahsan/Hendra.
Keadaan mulai berubah saat Bellaetrix Manuputty kalah Walk Out (WO) akibat cedera. Kekalahan Bellaetrix disusul takluknya Jonatan Christie dan Nitya/Greysia Polii pada dua laga selanjutnya.
Sudirman Cup 2017 menjadi catatan negatif bagi Indonesia karena gagal lolos dari babak grup.
Indonesia saat itu tergabung di Grup 1D dengan Denmark dan India. Jika dilihat secara kualitas, tim yang seharusnya lolos ialah Indonesia dan Denmark, tetapi India membuat kejutan.
Indonesia secara mengejutkan takluk dari India dengan skor 1-4. Kekalahan itu berhasil dibayar tim Indonesia dengan menang 3-2 atas Denmark.
Namun, Indonesia tetap gagal melaju ke babak perempat final meskipun mengoleksi poin yang sama dengan Denmark dan India.
Baca Juga: Espargaro Singgung Marquez Tak Punya Kelebihan yang Dimiliki Rossi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar