"Meskipun kadang-kadang dia bisa sedikit menyerang diri sendiri secara mental, tetapi jika bisa menikmati dan mencoba memainkan permainannya sendiri, dia tidak akan bisa dihentikan."
"Pergi ke Barcelona tidaklah mudah. Dia pergi dengan nilai transfer yang mahal, bermain dengan pemain kelas dunia di tiap posisi, dan jelas kita tidak pernah tahu alasan itu berhasil atau tidak."
"Saya pikir Coutinho masih punya banyak hal untuk ditawarkan ke dalam permainan dan saya pikir dia masih punya masa depan yang besar di hadapannya," ucap Johnson menambahkan.
Baca Juga: Liverpool vs Man City - Pep Guardiola Sebut Juergen Klopp Buat Dirinya Jadi Pelatih yang Lebih Baik
Selain itu, Johnson juga mengatakan bahwa Coutinho gagal di Barcelona karena suasana ruang ganti Blaugrana tidak seperti Liverpool.
"Ketika dia sampai di Barcelona, dengan harga yang mahal, mungkin dia merasa benar-benar harus tampil apik. Sedangkan di Liverpool, dia tidak memiliki tekanan itu," ujar Johnson.
"Kami (Liverpool) memiliki suasana yang bagus di ruang ganti, kami seperti tenang, pergi, dan bermain sepak bola, serta menikmati diri Anda sendiri."
"Phil membutuhkan perilaku seperti itu di sekitarnya, dia tidak membutuhkan tekanan. Ketika dia memainkan yang terbaik, belenggu dilepaskan, dan dia bisa menikmati dirinya sendiri," tutur Johnson melanjutkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Mirro.co.uk |
Komentar